jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Polri memang sangat lambat dalam mengusut pelaku teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Buktinya, meski polisi sudah menyebar sketsa wajah pelakunya, namun hingga saat ini belum ada yang ditangkap.
"Dalam kasus Novel Baswedan IPW melihat semula prosesnya berjalan cepat dan kemudian melambat," ujar Neta saat dihubungi, Senin (9/10).
BACA JUGA: Insyaallah Novel Baswedan Pulang ke Indonesia Bulan Depan
Neta sebenarnya tak heran ketika pengusutan itu berjalan lamban. Sebab, kasus lain yang jadi sorotan pun seolah jalan di tempat. Misalnya, kasus dugaan korupsi di Pelindo II yang menyeret RJ Lino sebagai tersangkanya.
Padahal, kasus itu dikeroyok KPK dan Bareskrim Polri. “Ini yang ditangani Polri dan KPK malah sudah dua tahun tidak terungkap dan tidak jelas juntrungannya," katanya.
BACA JUGA: Rumah Sitaan KPK dari Eks Presiden PKS Segera Dilelang
Dari kasus Novel dan RJ Lino itu, Neta justru melihat kejanggalan. “Terlihat bahwa penegakan hukum ini semrawut dan tidak jelas juntrungannya," cetus Neta.
Kendati demikian, Neta juga mengkritik Novel yang belum menyampaikan keterangan tentang oknum jenderal polisi yang diduga terkait dengan kasus penyiraman cairan kimia kepada penyidik senior KPK itu. Sebab, kata Neta, jika Novel mau penerornya terungkap maka seharusnya mau buka-bukaan di depan penyidik tanpa menimbulkan kegaduhan di publik.
BACA JUGA: Golkar Belum Bahas Sanksi untuk Aditya Anugrah Moha
"Kalau Novel Baswedan punya data yang akurat, buka saja ke publik, sehingga tidak menimbulkan spekulasi, yang kemudian dipolitisasi banyak pihak," pungkasnya.(cr2/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Lelang Rumah Mantan Presiden PKS Rp 2,9 Miliar, Minat?
Redaktur & Reporter : Antoni