jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Utara II Saleh Partaonan Daulay mengerahkan relawannya untuk menyalurkan 27.000 paket bantuan sembako untuk masyarakat di dapilnya.
Bantuan tersebut menurut wakil ketua Fraksi PAN DPR ini dilakukan guna mengantisipasi dampak COVID-19, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.
BACA JUGA: Saleh Daulay: Pak Jokowi, Hidup Berdamai dengan Corona Itu Apa?
Pembagian bantuan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap.
Tahap pertama dibagikan 9000 paket untuk 9000 kelurga pada 7-10 Mei 2020.
BACA JUGA: Saleh Daulay: Kenapa Najwa Shihab Tidak Menggugat Pemerintah?
Kemudian, tahap kedua 8000 paket akan disalurkan pada 12-15 Mei serta, tahap ketiga 10.000 paket diharapkan sudah bisa dibagikan seminggu sebelum lebaran.
“Alhamdulillah, relawan saya sudah mulai membagi bantuan tersebut. Pembagian didasarkan atas pendataan terhadap warga yang membutuhkan. Insyaallah, semuanya tepat sasaran," ucap anggota Komisi IX DPR ini.
BACA JUGA: Saleh: Negara Wajib Melindungi ABK yang Diperbudak di Kapal Tiongkok
Bantuan tahap pertama yang telah disalurkan sukarelawan Saleh berisi beras.
Untuk tahap kedua berupa beras, minyak goreng, mi instan, teh, dan kopi.
Sementara tahap ketiga berisikan kornet, sarden, susu, gula, dan kacang hijau.
Pemberian bantuan seperti ini bukan yang pertama sekali dilakukan oleh 'vokalis' PAN di Senayan ini.
Namun kali ini dirasa memiliki makna yang sangat penting karena Covid-19 banyak memberikan dampak bagi masyarakat kecil, terutama di desa-desa.
“Sekarang semua serba sulit. Harga kebutuhan pokok setiap hari semakin mahal. Sementara harga komoditas warga tidak pernah naik. Belum lagi, lapangan pekerjaan sangat sulit. Bahkan, banyak juga masyarakat yang korban PHK," jelas wakil ketua MKD DPR ini.
Bantuan pemerintah memang sudah jalan. Namun, kata Saleh, bantuan itu sering sekali tidak diterima oleh semua warga yang membutuhkan. Di sinilah pentingnya dilakukan penyisiran agar masyarakat merasa diperhatikan dan dipedulikan.
Saleh pun berharap agar data penerima bantuan sosial di Indonesia dapat diperbaiki. Sebab, sampai saat ini masyarakat banyak yang mengadukan bahwa bantuan sosial tidak merata.
"Ada yang layak mendapatkan bantuan, tetapi tidak menerima. Sebaliknya, ada yang mestinya menerima, tetapi tidak masuk di dalam daftar penerima bantuan," tambahnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam