jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding meminta Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tak sembarangan dalam menyampaikan pernyataan, terutama saat membuat perbandingan soal harga nasi ayam. Karding beralasan, Sandi sebagai cawapres tentu menjadi rujukan sehingga ketika pernyataannya salah, masyarakat pun akan ikut menerima imbasnya.
"Saran saya untuk Pak Sandi menyampaikan pendapat, karena beliau cawapres tentu akan jadi rujukan, dibaca, didengar masyarakat kita. Oleh karena itu dalam menyampaikan data ke publik sebaiknya berhati-hati, sebaiknya informasi diverifikasi secara betul," kata Karding saat dikonfirmasi, Selasa (9/10).
BACA JUGA: Konon Rupiah Kian Terjepit Jika Elektabilitas Jokowi Melejit
Sebelumnya Sandi membuat perbandingan tentang harga nasi ayam di Jakarta dengan Singapura. Menurutnya, harga nasi ayam di Singapura hanya sekitar Rp 35 ribu, sedangkan di Jakarta Rp 50 ribu.
Karding pun menepis anggapan itu. Mantan sekretaris jenderal PKB itu menyebut gaya Sandi menarik perhatian mirip dengan pola komunikasi Donald Trump saat kampanye di pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Tips Ical agar Suasana Pilpres 2019 tak seperti Perang
Menurut Karding, cawapres pendamping Prabowo Subianto itu memilih melontarkan hal-hal bombastis demi menarik perhatian. "Menurut saya itu baik saja tapi datanya harus benar, kalau tidak benar nanti mirip-mirip strategi Trump waktu mencalonkan menjadi presiden," jelas dia.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Optimistis NTB Lumbung Suara Jokowi â Maâruf
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Pilpres Sudah Berakhir, Kemenangan Ada di..
Redaktur : Tim Redaksi