Bangganya, Jokowi Meluncurkan Alat Kesehatan Covid-19 Karya Anak Bangsa

Kamis, 21 Mei 2020 – 06:06 WIB
Presiden Joko Widodo meluncurkan 55 produk konsorsium hasil riset dan inovasi anak bangsa, Rabu (20/5). Foto: Biro Pers Sekretariat Negara

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meluncurkan 55 produk konsorsium hasil riset dan inovasi anak bangsa, Rabu (20/5). Produk-produk tersebut ditujukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, terdapat sembilan produk unggulan yang beberapa di antaranya telah melalui uji klinis dan siap diproduksi secara massal.

BACA JUGA: Arief Poyuono Heran Parpol Koalisi Pendukung Jokowi Tak Membela Kartu Prakerja

Melalui video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, pria yang akrab disapa Jokowi itu memperlihatkan sejumlah produk riset tersebut yang dipresentasikan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

"Ini ventilator buatan dalam negeri yang sudah diproduksi. Ini bisa diproduksi kurang lebih 200. Kemudian ini yang kedua, ini juga sama, sudah bisa diproduksi sampai 200 juga," ujar Presiden memperlihatkan produk emergency ventilator.

BACA JUGA: MAKI Berharap Jokowi Hadir Mengikuti Sidang Uji Materi Perppu Corona di MK

Sebanyak tiga produk ventilator diperlihatkan oleh Jokowi dalam video tersebut. Dua di antaranya dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan PT Len Industri dan PT Dharma Polimetal.

Sementara satu ventilator lainnya merupakan hasil pengembangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah melalui uji klinis dan siap diproduksi sebanyak seribu unit.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pemerintah Takut Habib Bahar? Peringatan dari Pengamat Intelijen

"Saya kira kalau kita memang kepepet itu semua bisa dilakukan. Itu dimulai sejak Covid Maret itu. Langsung bergerak dan ternyata kita bisa membuatnya sendiri, tidak usah impor," kata Jokowi.

Selain ventilator, ada pula RT-PCR test kit yang sudah dapat diproduksi sebanyak 100 ribu unit dan dikembangkan oleh PT Bio Farma serta rapid test yang merupakan pengembangan dari PT Hepatika Mataram, BPPT, Universitas Airlangga, serta Universitas Gadjah Mada yang juga siap diproduksi sebanyak seribu unit.

"Saya rasa ini menjadi sebuah kebanggaan kita karena bisa diproduksi di dalam negeri dan kalau memang nanti di dalam sudah mencukupi justru bisa kita ekspor ke negara lain," tuturnya. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler