Bangkok Butuh 11 Hari, di Jakarta 5 Jam

Kamis, 14 Januari 2016 – 20:03 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya memnuji pihak kepolisian/ dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA- Keprihatinan mendalam ditunjukkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya atas kejadian peledakan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Namun, Kemenpar memuji pihak keamanan yang cepat mengambil tindakan dan menangkap para pelaku. 

Melihat proses penanganan sampai para peledak bom benar-benar terlumpuhkan, pihak keamanan hanya membutuhkan waktu 5 jam untuk membuat kondisi kembali aman terkendali. 

BACA JUGA: Begini Peristiwa Starbucks Versi Warga yang Berhasil Selamat

"Kejadian seperti ini bisa terjadi dimana saja, yang terpenting adalah kita bisa menangani dengan cepat dan baik," ujar Manpar Arief Yahya di Ruang Crisis Center, Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/1).

Memang, penangan di Indonesi abisa disebut cepat. Dibandingkan dengan kejadian bom di Bangkok, Thailand, yang proses penangannya sampai 11 hari, dari 17-28 September 2016. Kepolisian RI jauh lebih cepat, hanya 5 jam. 

BACA JUGA: Kapolda Paparkan Hubungan Pelaku Teror Bom Jakarta dan ISIS

"Bom Bangkok itu jauh lebih seram dibandingkan peristiwa di Thamrin itu, tetapi Thailand cepat recovery. Karena itu, kami optimis, kejadian ini akan cepat normal kembali," terang lelaki yang juga pernah menjabat sebagai Dirut PT Telkom.

Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat sudah berada di tempat kejadian perkara pukul 17.00 Wib. Masyarakat juga sudah tidak takut berlalu lalang di ibu kota. Hanya saja, pariwisata adalah sektor yang paling terpukul oleh insiden seperti ini. Apalagi ini ada di Jakarta, 30 persen wisatawan mancanegara mendarat di Soekarno Hatta. 

BACA JUGA: Aduh...Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Bom Sarinah

Saat ditanya mengenai pengaruh peristiwa ini terhadap pariwisata Indonesia, Arief menyebut dampaknya cukup besar.

"Besar sekali pasti, karena Security and Safety, itu adalah satu dari 14 poin yang diriset oleh World Economic Forum, untuk menentukan Indeks daya saing pariwisata. Kita belum terlalu bagus, masih di ranking 83 dari 144 negara. Peristiwa ini tentu akan menekan posisi Indonesia di peta world tourism," ujar Menpar Arief Yahya.
 
Karena kejadian ini, seluruh iklan dan promosi pariwisata Indonesia di seluruh dunia untuk sementara dihentikan terlebih dahulu sampai sepekan. Kalau sudah normal, Kemenpar akan kembali membuka promosi Wonderful Indonesia di mana-mana," ungkapnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Artis Ini Bilang, Sarinah Sering Jadi Sasaran Teror Bom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler