Bangkok yang Tak Ikut Merayakan Kemenangan Yingluck Shinawatra

Hitung Cepat Diumumkan, Pendukung Teriakkan 'Yinglak, Yinglak!'

Rabu, 06 Juli 2011 – 00:26 WIB
Yingluck Shinawatra. Foto : Sofyan Hendra/Jawa Pos

Yingluck Shinawatra boleh menang telak secara nasionalTapi, khusus di Bangkok, yang berjaya tetap Abhisit Vejjajiva

BACA JUGA: Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi

Pesta petasan dan kembang api pun hanya bisa dijumpai di markas Puea Thai Party.
 
Sofyan Hendra, BANGKOK
 
TAK butuh waktu lama bagi pengemudi tuktuk, kendaraan khas Thailand yang berbentuk seperti bajaj, itu untuk menjawab pertanyaan Jawa Pos
"Oh, Khun Yinglak, ya saya tahu (tempatnya)," kata Aran, si pengemudi tuktuk tersebut, dengan bersemangat saat ditanya lokasi markas Puea Thai Party, partai pimpinan Yingluck (Yinglak dalam bahasa setempat, sedangkan khun kurang lebih bermakna ibu, Red) Shinawatra yang baru memenangi pemilu Thailand

BACA JUGA: Muhammad Zuhdi, Tokoh Penting di Balik Tayangan Serial Jalan Sesama


 
Bahkan, ketika tarifnya yang 300 bath (1 baht sekitar Rp 300, Red) ditawar Jawa Pos 200 bath, dia langsung mengangguk setuju
"I think for new prime minister is okay (untuk perdana menteri baru, okelah)," ujar pemuda 28 tahun itu lantas tersenyum.
 
Keramahan Aran tersebut tak sekadar basa-basi

BACA JUGA: Menelusuri Jalan Tol Termahal di Dunia yang Ada di Jepang (2-Habis)

Sebagaimana warga kelas bawah Bangkok lainnya, mereka memang merasa memiliki Yingluck, adik pemimpin yang sangat mereka puja karena kebijakan-kebijakannya yang prorakyat kecil semasa menjabat perdana menteri, Thaksin Shinawatra.
 
Hanya pada orang-orang seperti Aran-lah denyut kemenangan telak Yingluck dalam pemilu yang berlangsung Minggu lalu (3/7) di Bangkok itu masih terasaSebab, secara umum, ibu kota Thailand itu adem ayem menyambut kemenangan perempuan 44 tahun tersebut
 
Tak ada pesta atau parade jalanan yang mencolokJustru mal-mal di kawasan Siam, dekat National Stadium, misalnya, dipenuhi pengunjung yang menghabiskan akhir pekan dengan berbelanjaMereka "yang bisa diklasifikasikan sebagai kelompok menengah ke atas Bangkok" seakan tak peduli bakal memiliki perdana menteri perempuan pertama sepanjang sejarah
 
Maklum, Bangkok memang tidak termasuk "wilayah taklukan" adik bungsu mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tersebutYingluck boleh menang secara nasional, tapi tidak di Bangkok
 
Bangkok tetap dikuasai Partai Demokrat, partai penguasa yang harus puas menjadi runner-upDi ibu kota Thailand itu, Demokrat yang dikendalikan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva "musuh utama Yingluck" meraih 23 kursi, jauh di atas Puea Thai yang hanya mendapat 10 kursi
 
Padahal, total secara nasional, di antara 500 kursi parlemen yang diperebutkan, Puea Thai merebut 262 kursi, sedangkan Demokrat hanya 160 kursiSecara umum, partai Yingluck dominan di kawasan utara, sedangkan partai Abhisit berkuasa di wilayah selatan
 
Puea Thai Party menang di daerah pemilihan seperti Maha Sarakham, Nakhon Panom, dan SurinSementara itu, Partai Demokrat unggul di daerah pemilihan seperti Chumpon, Krabi, serta daerah wisata Phuket.
 
Tak heran kalau kemudian keramaian menyambut kemenangan Yingluck hanya begitu terasa di markas Puea Thai PartyKebetulan, gedung sepuluh lantai di kawasan Petchburi itu terletak di kawasan ramai, tak jauh dari KBRI.
 
Di tempat tersebut, para pendukung mantan pebisnis itu sudah berkumpul begitu semua tempat pemungutan suara ditutupMereka menyambut kemenangan telak partainya dengan menyalakan petasan serta kembang apiSebagian berjoget dan mengibar-ngibarkan bendera Thailand serta gambar Yingluck dan Thaksin"Yinglak! Yinglak!" teriak para pendukung
 
Yang dielu-elukan masih melayani wawancara khusus dengan stasiun televisi setempatBeberapa di antara mereka juga menyaksikan penampilan Yingluck di dua televisi layar lebar yang sengaja dipasang di luar gedung untuk melihat tayangan penghitungan cepat pemilu
 
Ada pula yang berjualan cenderamata kampanyeStiker bergambar foto atau karikatur Yingluck dijual 20 bath, sedangkan pin 30 bahtKaus dibanderol 200 baht.
 
Di panggung, satu per satu kandidat anggota parlemen berorasiSorak-sorai pendukung makin bergemuruh saat waktu memasuki pukul 22.00 atau exit poll (penghitungan cepat) hampir finalYingluck akhirnya tampil menjelang pukul 23.00"Ini bukan kemenangan Puea ThaiIni adalah keinginan para pemilih untuk memberi saya dan Puea Thai kesempatan untuk bekerja membangun negara ini," ujar master ilmu politik dari Kentucky State University, AS, itu sebagaimana disaksikan langsung Jawa Pos.
 
"Banyak pekerjaan rumah di depan kitaMengatasi masalah ekonomi dan mengantarkan negara ini ke arah rekonsiliasiIni baru permulaan," ujar ibu satu anak yang sebelumnya lebih banyak mengurusi perusahaan keluarga, Shinawatra Directories Co Ltd, itu
 
Yingluck tentu memiliki kepentingan mengembalikan nama kakaknya, Thaksin Sinawatra, yang kini tinggal di Dubai karena dituduh berkorupsi di negerinyaKoran-koran setempat menulis, meski meraih suara mayoritas, Yingluck bakal berkoalisi dengan partai minoritas guna memuluskan jalan rekonsiliasi
 
Puea Thai, antara lain, merangkul Chartthaipattana (19 kursi), Chart Pattana Puea Pandin (9), dan Phalang Chon (7)Sementara itu, Partai Demokrat pimpinan Abhisit bakal menggandeng Bhumjaithai (34), Rak Thailand (4), Matubhum (2), serta Rak Santi, New Democrat Party, dan Mahachon Party yang masing-masing hanya mendulang satu kursi.
 
Khusus masalah sensitif seputar kakaknya, Thaksin, Yingluck enggan berkomentar banyak kepada wartawan"Partai tidak menjalankan kebijakan hanya untuk satu orang," tegasnya.
 
Yingluck memang memiliki tantangan berat untuk membentuk pemerintahan parlementer yang kuatPuea Thai Party tentu tak ingin senasib dengan People"s Power Party (PPP), jelmaan Thai Rak Thai, partai yang didirikan Thaksin sebelumnya
 
Tiga tahun lalu, PPP dibubarkan karena dugaan politik uangHingga akhirnya pada Maret sampai Mei, pendukung Thaksin atau yang lebih dikenal dengan Kaus Merah menduduki BangkokMereka menuntut pembebasan Thaksin dari vonis korupsiSetidaknya, 91 orang tewas dalam kerusuhan kala itu(*/c5/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikecewakan Dunia Aktivis, Suciwati Membuka Usaha


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler