jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital bersama Surge berkolaborasi membekali generasi baru pengusaha di Indonesia.
Inisiatif ini akan dimulai dengan peluncuran sebuah buku 70 halaman dengan judul ‘Founder Starter Pack’ yang berisikan panduan praktis tentang membangun perusahaan untuk para founder startup.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Targetkan 1.000 Peserta di ISODEL 2021
Buku yang dicetak dalam versi bahasa Inggris dan Indonesia ini menjadi buku pertama yang diterbitkan Sequoia India and Southeast Asia, akan tersedia untuk mahasiswa serta founder startup di Indonesia.
“Dengan buku ini, kami berharap para pengusaha muda bisa merancang dan menjalankan usaha yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jumat (29/10).
BACA JUGA: Surge, Ciptakan Inovasi dan Solusi di Era Kompetisi Digital
Dengan semangat membangun negara, lanjut Nadiem, mari ciptakan inovasi dan bergerak bersama mewujudkan pembelajaran mandiri.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani memaparkan, dalam membentuk ekosistem digital yang inklusif, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.
BACA JUGA: Asyik, SURGE Siapkan Internet Gratis di Ruang Publik
Dia menyambut baik inisiatif dari Sequoia melalui Surge untuk membuat buku yang dapat menjadi panduan bagi startup founder, yaitu Founder Starter Pack.
"Harapan saya makin banyak pihak yang mau berkolaborasi bersama untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia," ujar Semuel Abrijani.
Menanggapi itu Rajan Anandan, managing director, Sequoia India menyatakan ingin melanjutkan komitmen mereka di Indonesia.
Tidak hanya menjadi bagian dari generasi pertama unicorn, tetapi juga setiap generasi berikutnya. Namun, membangun startup memang sulit.
"Pilihan rancangan awal menyukseskan atau menggagalkan perusahaan dan kami ingin mendukung perusahaan tahap awal untuk melalui perjalanan ini,” ujar Rajan Anandan.
Para pemimpin di Sequoia Capital juga akan bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk memberikan masukan tentang kurikulum perguruan tingginya, yang berasal dari pengalaman ahli lebih dari 50 tahun dalam membangun perusahaan kelas dunia di Amerika Serikat, Cina, India dan Asia Tenggara. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad