Kemendikbudristek Targetkan 1.000 Peserta di ISODEL 2021

Kamis, 28 Oktober 2021 – 20:46 WIB
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti menargetkan 1.000 peserta mendaftar di ISODEL 2021. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek kembali menyelenggarakan International Symposium on Open, Distance and e-Learning (ISODEL) 2021 pada 1 sampai 3 Desember.

ISODEL 2021 ditargetkan bisa menggaet 1.000 partisipan.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Luncurkan PKN 2021, Ada Shine of Black dan Alffy Rev

Makalah-makalah yang terpilih dari para peserta akan diterbitkan secara gratis melalui mitra yang bekerja sama dengan jurnal terindeks oleh Scopus atau SINTA.  

“Saya bangga karena tahun ini Pusdatin bisa menggelar kembali ISODEL,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) M Hasan Chabibie ketika membuka Road to ISODEL 2021.

BACA JUGA: Banyak Orang Beli Sampo Saset di Warung Ini, Setelah Diperiksa, Ternyata!

Tahun ini, ISODEL mengusung tema “Teknologi Pendidikan di Era Normal Baru Sekarang dan Akan Datang”.

Dalam ajang tersebut, Pusdatin berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan dalam menanggapi dinamika dan tantangan yang ada.

BACA JUGA: SP Layani Pelanggannya di Kamar, Keluarga di Dalam Rumah tidak Ada yang Tahu

Hasan menjelaskan dinamika di sektor pendidikan terkait pemanfaatan teknologi tidak bisa dipisahkan dengan transformasi pendidikan. Transformasi digital menjadi sebuah keharusan.

Sementara itu, Sesjen Kemendikbudristek Suharti dalam paparannya menjelaskan untuk mendorong pemulihan pascapandemi ada empat hal yang sudah dipersiapkan.

Mulai dari kesiapan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, disiplin protokol kesehatan (prokes), screening masuk satuan pendidikan, dan pengawasan oleh warga satuan pendidikan. 

“Strategi yang akan dilakukan oleh Kemendikbudristek tetap mengacu pada konsep Merdeka Belajar bahwa payung utamanya adalah pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap dia.

Dalam mewujudkan strategi tersebut terdapat beberapa platform yang dapat digunakan.

Pertama terkait dengan manajemen sumber daya sekolah, kemudian platform guru penggerak, platform kesiapan karier, dan kurikulum.

“Saat ini kami tetap harus menjaga diri dan memastikan serta menjaga warga satuan pendidikan tidak hanya tetap aman, tetapi proses pembelajaran juga harus tetap berkualitas,” tegas Suharti. 

Oleh karena itu, lanjut dia, berbagai macam teknologi didorong dalam mendukung proses pembelajaran dapat terlaksana lebih baik lagi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruan Hapus! 3 Aplikasi Berbahaya Ini Curi Data Hingga Mengakses Rekening Bank


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler