Bangun Dinasti Politik, Citra Gubernur Sulsel Dirugikan

Sabtu, 01 Oktober 2011 – 05:10 WIB

MAKASSAR - Kursi DPRD Kota Makassar masih jadi kabar panasJika jatah Golkar ini dipaksakan untuk Haris Yasin Limpo, akan berisiko bagi citra Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPD Golkar Sulsel.   

Hal ini menjadi kesimpulan pengamat politik Unhas, Andi Haris, menanggapi polemik penentuan ketua DPRD Kota Makassar defenitif ini

BACA JUGA: Sandera Walikota Makassar, Raider 700 Lumpuhkan Teroris

Menurut Haris, citra SYL berpeluang rusak karena dianggap membangun dinasti politik


"Saya melihat ini terlalu berisiko bagi sosok SYL

BACA JUGA: Bangkai Casa Sangkut di Pohon

Bisa tidak bagus bagi bagi perkembangan demokrasi," tegas Andi Haris, Jumat (30/9)
Biasanya, menurut Haris, politik dinasti akan banyuak mendapat penolakan   dalam era demokrasi

BACA JUGA: Tunjangan Makan Wako juga Dipotong



Apalagi, katanya, jika menyangkut penetapan pimpinan DPRD selaku lembaga wakil rakyat"Politik uang atau politik pendekatan kekuasaan atau politik dinasti, hanya akan merugikan rakyat," tegas Andi Haris

Penetapan Ketua DPRD Makassar, kata Andi Haris, harus mengacu pada kompetensi dan kemampuan sesorang    Mantan Master Campaign, (MC) pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Numang, Irman Yasin Limpo, menolak memberi komentarSaat dikonfirmasi kemarin Irman menolak dengan alasan bukan dalam kapasitas untuk menjelaskan ini"Janganmi saya dehSaya bukan dalam kapasitas untuk itu," katanya pendek

Sementara itu, pimpinan dewan di DPRD Kota Makassar tampaknya bakal menggelar musyawarah ulang untuk menunjuk pelaksana tugas (plt) Ketua DPRD Kota MakassarHingga Jumat 30 September, tiga pimpinan dewan tak juga membuka surat tersebut.

Tiga pimpinan dewan yakni Haidar Majid, Busrah Abdullah dan Samsu Niang baru akan membukanya bersama Sabtu, 1 OktoberSurat petunjuk dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) soal mekanisme pelaksana tugas (plt) Ketua DPRD Kota Makassar tersebut masih berada di sekretariat dewan

Busrah dan Samsu masih mendampingi kunjungan kerja Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kota Makassar ke Jakarta dan Surabaya sejak Selasa, (27/9)Mereka sendiri baru akan tiba Sabtu 1 Oktober pukul 16.00 Wita.

Salah satu pimpinan dewan Busrah Abdullah, Jumat 30 September mengatakan, dia dan rombongan Baleg baru akan tiba di Makassar Sabtu"Jadi usai kunker kami akan menggelar musyawarah pimpinan dewan, besok sore (hari ini)Kita akan rapat kembali untuk pelaksana tugas," tandas Busrah.

Pimpinan dewan lainnya Samsu Niang juga mengatakan, musyarawah kembali akan dilakukan demi menegakkan aturanSamsu pada musyawarah pimpinan dewan sebelumnya memilih Busrah sebagai pelaksana tugas

"Meski musyawarah ini diulang, saya tetap pada komitmen saya untuk menunjuk pak Busrah sebagai pelaksana tugas," tegas politikus Fraksi Partai Demokrasi Kebangsaan (F-PDK) iniItu berarti, Busrah yang akan menjadi pelaksana tugas Ketua DPRD Kota Makassar

Anggota Badan Musyawarah Irwan ST membeberkan, agenda dewan mulai pekan depan sangat padat termasuk pembahasan APBD Perubahan 2010 dan APBD Pokok 2011Dua rapat paripurna mulai digelar Selasa 4 OktoberParipurna hari itu mengagendakan pengambilan keputusan terhadap Ranperda tentang Perubahan Atas Perda No 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar.

Paripurna kedua hari itu, pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Ranperda tentang Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2010Dalam sepekan ke depan, setidaknya lima rapat paripurnaPekan berikutnya tujuh rapat paripurnaPembahasan APBD Perubahan dijadwalkan 14-16 November(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Medis Pulau Terima Tunjangan Rp 600 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler