jpnn.com - JAKARTA PUSAT - Proyek Giant Sea Wall (GSW) masih jalan di tempat. Proyek tanggul raksasa itu terkendala pembiayaan yang nilainya cukup fantastis, yakni minimal Rp 300 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sarwo Handayani menjelaskan, GSW merupakan proyek prestius di DKI. Tembok raksasa tersebut bakal digunakan untuk memben0 dung banjir rob di pesisir Jakarta.
Menurut Yani, pembangunan tembok raksasa di Jakarta itu merupakan upaya pengamanan banjir terbesar di Indonesia. Ongkos untuk membangun tembok raksasa tersebut melebihi biaya pembangunan jembatan Selat Sunda, penghubung wilayah barat Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagaimana diketahui, proyek jembatan Selat Sunda tersebut diprediksi mengha 0biskan anggaran Rp 250 triliun.
BACA JUGA: 30 Bus Baru Transjakarta Tiba
"Memang pembangunan GSW membutuhkan anggaran yang sangat besar. Tidak semua APBD DKI dialokasikan untuk proyek itu," kata Yani, Sabtu (7/12).
Anggaran Rp 300 triliun tersebut jauh melampaui APBD DKI. Karena itu, pihaknya bakal melepas proyek tersebut ke pihak swasta.
BACA JUGA: Ratusan Pebalap Liar Terjaring Razia
Selain itu, pemprov berupaya agar pemerintah pusat mau membantu pembiayaan proyek tersebut. "Anggaran ini tidak dari APBD lho, tetetapi swasta," tegas Yani.
Hingga kini, Pemprov DKI terus mengkaji terkait dengan kesiapan rencana pembangunan GSW di semua aspek. Baik lingkungan, anggaran, manfaat maupun dampak-dampak sosial yang ditimbulkan.
BACA JUGA: Busway Belum Bisa Pecahkan Masalah Kemacetan
Rencananya, tembok raksasa itu dibangun pada jarak 20 meter dari lepas pantai Jakarta Utara. Panjang tembok tersebut diperkirakan mencapai 32 kilometer. "Ada beberapa investor yang datang, tetapi sebatas bincang-bincang," ucapnya.
Yani menjelaskan, pembangunan GSW diharapkan mampu membendung banjir rob yang masuk melalui wilayah utara Jakarta. (bad/oni/c15/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puskesmas Ciampea Janji Evaluasi Kinerja
Redaktur : Tim Redaksi