jpnn.com, JAKARTA - Merealisasikan upaya pengembangan industri mobil listrik di Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir akan menjajaki kerja sama dengan Tesla pada Februari nanti.
"InsyaAllah pada Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA: Erick Thohir: Indonesia Bisa Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik
Menteri BUMN juga sudah memerintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya pascapandemi.
"Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan China," katanya.
BACA JUGA: Mobil dan Motor Berusia Lebih 3 Tahun Harus Lulus Uji Emisi
Selain mengantisipasi mobil listrik, Erick juga menginginkan PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini dalam rangka solusi menekan impor bahan bakar.
Ada sejumlah alasan mengapa Indonesia akan menjadi pemain utama industri mobil listrik.
BACA JUGA: Lihat Kang Emil Bergaya di Samping Mobil Listrik Hyundai
Sejalan dengan misi Presiden Jokowi yang ingin mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri mutakhir dikarenakan sumber daya alam Indonesia mendukungnya.
Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar, hal ini mendukung Indonesia jadi produsen utama sumber daya baterai mobil listrik.
"Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik," kata Erick.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan.
Hal itu sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara.
Menurut Erick, semua pihak harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini Indonesia mengimpor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha