BACA JUGA: Pasar Ramadhan Bikin Macet di Samarinda
Jumlah ini sama dengan 80 persen lebih APBD Kaltim 2010 yang menyentuh Rp 6,7 triliun"Estimasi itu (Rp 4 triliun, Red.) sampai jalan mulus beraspal" kata Joko Setiono, kasubid Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas PU dan Kimpraswil Kaltim, Jumat (13/8)
BACA JUGA: Belum Pasti, Pesangon untuk Honorer
Berapa lama jalan perbatasan bisa direalisasikan, dia belum bisa memastikanBACA JUGA: Tiket Mudik Lebaran Ludes Terjual
Jika tiap tahun dana yang digelontorkan banyak, otomatis proyek bisa cepat dituntaskanDia menjelaskan, yang dibutuhkan warga perbatasan saat ini adalah dibukanya akses jalan darat antar desaKarena sejauh ini transportasi yang digunakan masyarakat di kawasan perbatasan umumnya jalur udara dan sungaiSeperti, saat media ini menyambangi dua kecamatan di Kutai Barat yang masuk kawasan perbatasan, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, awal pekan ini
Di kecamatan itu, akses tranportasi dari Samarinda ke Long Pahangai bisa menggunakan pesawat perintis yang ongkos angkutnya disubsidi pemerintahSementara itu, dari Kecamatan Long Pahangai Ke Long Apari hanya ada satu jalan, yakni transportasi sungaiCelakanya, ongkos ketinting atau long boat sangat tinggiUntuk jarak 2 jam perjalanan menggunakan ketinting, satu orang Rp 200 ribu
Joko menambahkan, otomatis pihaknya akan membuat jalan baru antar desa di kawasan perbatasan yang selama ini belum adaUntuk itu, bisa menggunakan jalan logging yang pernah ada, jika memungkinkan atau bisa juga membuka jalan baru
Kepala Dinas PU dan Kimpraswil Kaltim Husinsyah menyebutkan, dirinya beberapa waktu lalu sudah melakukan pembahasan dengan tiga kabupaten di perbatasanYakni, Kutai Barat, Malinau, dan NunukanSalah satu hasil pertemuan itu, kata dia, disepakati segera membangun jalan yang menghubungkan kawasan-kawasan yang masih terisolasiâ€"tak ada jalan daratSeperti, yang di Kutai Barat dari Desa Long Lunuk Baru, Kecamatan Long Pahangai ke ibu kota kecamatanMaupun dari Kecamatan Long Pahangai ke ibu kota Kecamatan Long Apari"Kita sudah menginventarisasi, mana yang akan diprioritaskan,"katanya, kemarin
Yang jelas, sambung dia, setelah ada kesepakatan pembangunan infrastruktur tersebut, pihaknya juga menyetujui soal mekanisme penganggarannyaMisalnya, pada ruas bagian mana saja pembangunan jalan yang dibiayai Pemerintah Pusat, Pemprov Kaltim, dan pemkab masing-masing“Soal pembangunan jalan ini (di kawasan perbatasan) kendala kita adalah anggaran," ujarnya
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Rusmadi mengatakan, untuk pembangunan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltim dibutuhkan dana sekira Rp 27 triliunDana ini untuk alokasi infrastruktur hingga pengembangan ekonomi rakyatItu adalah angka ideal untuk menciptakan perbatasan sesuai dengan keinginan, yakni sebagai beranda terdepan Indonesia. Menurutnya, pembangunan kawasan perbatasan adalah pekerjaan kompleksKarena, setidaknya ada tiga aspek yang harus dijalankan secara bersamaanYakni, infrastruktur, ekonomi masyarakat, serta pertahanan keamanan(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Ciptakan Robot Penyelam dan Robot Untuk Penyandang Cacat
Redaktur : Tim Redaksi