Ingin Ciptakan Robot Penyelam dan Robot Untuk Penyandang Cacat

Minggu, 15 Agustus 2010 – 09:32 WIB
DALAM kompetisi RoboGames 2010 di San Mateo County Event Center, Amerika Serikat pada 24-25 April lalu, robot Indonesia dari Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung berhasil meraih medali emasNamun siapa sangka, pencipta robot cerdas bernama DU114-V10 itu adalah putra asli Anambas, Rodi Hartono

BACA JUGA: Ramadhan, Volume Sampah Samarinda Naik 20%

Siapa dia?


ARMAN, Anambas

BEGITU sirene tanda ada kebakaran berbunyi, robot DU114-V10 langsung bergerak
Layaknya brigade pasukan pemadam kebakaran, robot karya Rodi Hartono ini langsung mencari sumber api.

Robot berukuran 70 x 60 cm ini langsung berputar di arena pertandingan seluas 2,5 x 2,5 meter

BACA JUGA: Polisi Malaysia Tangkap PNS Kepri

Setelah menggeledah empat bilik di arena itu, robot cerdas itu kahirnya menemukan beberapa sumber panas
Dan ia langsung menyemburkan air untuk memadamkan api-api itu

BACA JUGA: Produk DPRD Jambi Minim, Dana Miliaran Habis

Robot inipun mampu menyelesaikan tugasnya dengan waktu paling cepat di antara kontestan lainnya dan berhasil menggondol medali emas untuk Indonesia.

Itulah sekilas kisah perjuangan Rodi Hartono dan robot cerdasnya saat menaklukkan 43 tim dari 8 negara dalam kompetisi RoboGames 2010 di San Mateo Country Event Center, Amerika Serikat pada 24-25 April lalu"Selain cerdas, robot ini memang didesain dengan fisik yang tangguh," ujar Rodi saat pulang ke kampung halamannya di Tarempa, akhir bulan lalu.

Rodi menjelaskan, DU114-V10 didesain mirip kendaran tankSehingga robot ini mampu melewati beberapa rintangan yang ada di arena pertandinganSeperti polisi tidur, dalam mematikan api ada beberapa tantangan, polisi tidur dan tangga mini.  "Tak hanya kecepatan yang dibutuhkanTapi robot ini juga harus tangguh," terangnya.

Kesuksesan DU114-V10 ini tak lepas dari keuletan Rodi yang rajin mengopreknya supaya tampil maksimalSeperti saat perjalanan dari San Fransisco, April 2010 laluRodi harus melakukan beberapa inovasi untuk robot cerdasnya ituMisalnya dengan mengganti sejumlah hardware yang disesuaikan dengan suhu dan cuaca di AmerikaWaktu itu, ia dalam perjalanan menuju San Mateo setelah mengikuti kontes roobotic di Trinity Colledge.

Alhasil, robot karya Rodi ini mampu menjadi yang terbaik dalam ajang paling bergengsi ituMeskipun ini pengalaman untuk kali kedua, namun momen ini tetap menjadi momen yang tak terlupakan oelh Rodi.

"Sebenarnya saya sendiri tak pernah bermimpi bisa menciptakan robot cerdas," ujar putra kedua pasangan Ismail dan Zamzibar iniRodi mengaku mulai tertarik dunia robotik sejak duduk di bangku SMPN 2 SiantanWaktu itu, sekolahnya mulai mengenalkan komponen-komponen elektronik

Ketertarikannya akan dunia robotik berlanjut ketika ia melanjutkan studi di salah satu SMKN di Cilegon, Jawa BaratMeski di sekolah minim praktik, namun Rodi tetap rajin melakukan beberapa eksprimennya sendiri untuk merangkai peralatan elektronikMulai dari amplifier, remote TV dan lain sebagainya.

"Kiriman dari orang tua banyak yang saya belikan komponen elektronik untuk praktik sendiri," kenang lajang kelahiran Air Bini, Anambas ini.

Lulus SMKN, Rodi ingin terus mendalami pengetahuannya di bidang elektronikIa pun memutuskan untuk mendaftarkan diri ke Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung pada 2005Namun karena keterbatasan ekonomi keluarga, Rodi pun kuliah sambil bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Namun karena sejumlah prestasinya, Rodipun mendapatkan beasiswa di UnikomSelama empat tahun kuliah di Jurusan Teknik ELektro, Rodi terbebas dari biaya semester.

Kesempatan ini nampaknya tak ingin disia-siakan oleh lajang berambut gondrong ituIa pun terus melakukan eksperimen-eksperimen baru di laboratorium kampus yang sudah ia anggap seperti rumah kedua baginyaPuncaknya adalah kemenangan karya Rodi dalam kontes Robogames 2010, di Amerika Serikat.

Bersama rekannya di Unikom, Rodi ingin menciptakan beberapa perabot rumah tangga yang dapat bekerja secara otomatisSeperti kursi otomatis, pintu otomatis dan lain sebagainya"Saya terobsesi menciptakan kursi otomatis untuk para penyandang anak cacat," katanya.

Selain itu, Rodi juga bermimpi menciptakan sendiri robot penyelam dan robot pemadam kebakaran yang sesungguhnyaRobot-robot ini, kata dia, kelak akan membantu pekerjaan manusia yang memiliki risiko tinggi.  Selebihnya, setelah lulus September mendatang, Rodi juga ingin menggelar berbagai workshop dengan para siswa di AnambasSupaya, kelak ada generasi berikutnya dari Anambas yang bakal megikuti jejaknya untuk menaklukkan dunia(par)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Pertanyakan Pendataan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler