Bangun Mal, CitraLand Surabaya Kucurkan Rp 400 Miliar

Rabu, 31 Oktober 2018 – 13:32 WIB
Ilustrasi CitraLand. Foto: CitraLand

jpnn.com, SURABAYA - CitraLand Surabaya mengembangkan pusat perbelanjaan baru di kawasan Surabaya Barat seiring potensi captive market yang besar.

Pembangunan pada tahap pertama seluas 2,1 hektare dari total 4,2 hektare.

BACA JUGA: CitraLand Kembangkan The Future of Surabaya

Captive market sendiri merupakan situasi di mana pembeli tak punya pilihan selain untuk membeli dari pemasok tunggal.

Managing Director of Div 2 PT Ciputra Development Tbk Harun Hajadi mengatakan, kebutuhan pusat perbelanjaan di tiap daerah berbeda.

BACA JUGA: CitraLand Surabaya Fokus Bangun Hunian Vertikal

Di sekitar CitraLand, ada potensi captive market mencapai 500 ribu orang.

Bukan hanya penduduk di Perumahan CitraLand, tetapi juga dari daerah di sekitarnya.

BACA JUGA: Tawarkan Cluster Baru, CitraLand Sasar Segmen Menengah

”Kami melihat belum ada fasilitas lifestyle yang ada di kawasan ini. Padahal, kebutuhan terhadap lifestyle besar seperti food and beverage dan rekreasi,” ujar Harun di sela-sela ground breaking Mall Ciputra Surabaya di kawasan CitraLand Surabaya, Selasa (30/10).

Sebagai lifestyle mall, lanjut Harun, keberadaan department store di dalam mal bukan keharusan.

”Konsep harus baru, tidak bisa seperti shopping mall biasa,” kata lanjut Harun. Bahkan, yang akan ditonjolkan adalah tenant-tenant dengan ukuran tidak terlalu luas.

Selain food and beverage, tempat mainan anak hingga tempat berolahraga menjadi gaya hidup baru.

Proyek Mal Ciputra Surabaya merupakan bagian dari proyek pengembangan baru, yakni kawasan CBD CitraLand Surabaya. Luas keseluruhan mencapai 35 hektare.

”Kami memvisikan daerah ini sebagai daerah hijau, bukan padat bangunan. Sebab, saya kira tidak menarik kalau KLB (koefisien lantai bangunan, Red) di kawasan ini terlalu tinggi,” ungkap Harun.

Senior Director PT Ciputra Development Tbk Sutoto Yakobus menambahkan, nilai investasi untuk pembangunan mal tahap pertama sebesar Rp 400 miliar.

Dana pembangunan berasal dari dua sumber, yakni cashflow internal dan pinjaman. Targetnya, mal tersebut bisa beroperasi pada 2021.

”Adanya kegiatan membangun mal ini sekaligus menambah value. Jadi, kalau mau beli properti sekarang, bisa menikmati kenaikan harga. Kami juga memberikan nilai tambah melalui penambahan infrastruktur dan fasilitas baru,” kata Sutoto. (res/c25/fal)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler