Bangun Superblok PCDM, APL Dorong Transformasi Medan

Senin, 13 Maret 2017 – 23:07 WIB
Agung Podomoro Land. Foto: Agung Podomoro Land

jpnn.com, MEDAN - Pemerintah sedang giat membangun jalan trans Sumatra berupa jalan tol.

Jalan tersebut digunakan untuk menghubungkan kota-kota di Sumatra.

BACA JUGA: Start Bagus, Pakuwon Jati Pede Penuhi Target

Pembangunan trans Sumatra ditempuh melalui dua jalur, yakni dari timur (Bakauheni-Lampung-Palembang-Jambi-Pekanbaru-Dumai-Medan) dan barat (Banda Aceh-Lhokseumawe-Medan).

Di dalamnya terbagi menjadi 17 jalur utama, totalnya sepanjang 2.818 kilometer dari Bakauheni hingga Banda Aceh.

BACA JUGA: Podomoro Golf View Andalkan Keasrian Alam

Itu menjadi tol terpanjang di Indonesia.

Di antara banyak seksi tol wilayah barat, pada tahun ini akan selesai pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing tinggi (MKT) sepanjang 61,3 kilometer. Rencananya, tol itu akan mulai dioperasikan pada September tahun ini.

BACA JUGA: Pengembang Gencar Bangun Proyek Komersial di Sentul

Nah, Agung Podomoro Land (APL) meyakini, tol itu akan membawa dampak positif.

“APL meyakini kehadiran tol MKT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan industri Kota Medan, yang selama ini rata-rata tumbuh lebih tujuh persen per tahun. Karena tol ini akan menghubungkan pusat Kota Medan dengan Bandara Internasional Kuala Namu,” ujar Assistant Vice President Strategic Marketing Residential APLN Agung Wirajaya.

Agung menyebutkan, tol MKT akan melengkapi kemudahan sarana transportasi ke bandara internasional terbesar di Sumatra itu.

Selama ini, transportasi ditempuh melalui layanan kereta api bandara.

Salah satu rute di dalam tol MKT yakni Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Tol Belmera) telah beroperasi.

Itu merupakan jalur transportasi utama dari Medan ke Pelabuhan Belawan.

Efek penting lain dari kehadiran tol MKT adalah mempercepat transportasi darat dari Medan ke Danau Toba.

Saat ini, Danau Toba sudah ditetapkan sebagai satu dari sepuluh destinasi wisata unggulan nasional yang sedang dikembangkan pemerintah pusat menjadi sekelas Bali.

Melalui tol MKT, jarak Medan-Tebing Tinggi-Parapat (Danau Toba) yang saat ini perlu ditempuh 6-7 jam akan bisa dipersingkat lagi.

Kelak, tol MKT akan disambung dengan tol Tebing Tinggi-Parapat-Kuala Tanjung.

Hal itu akan menambah sarana transportasi cepat ke Danau Toba yang saat ini dilayani melalui Bandara Silangit.

Selesainya tol MKT akan membuat Medan semakin layak sebagai kota bisnis internasional dan pusat pertumbuhan ekonomi Sumatra.

“Efek trans Sumatra dan selesainya tol MKT akan mendorong pertumbuhan properti di Medan,” jelas Agung.

Menurut Agung, selesainya tol MKT akan menarik banyak investor dan pengusaha untuk berbisnis di Medan.

Sebab, ada kemudahan transportasi ke pelabuhan industri, bandara internasional, dan pusat pariwisata terbesar di Sumatra Utara.

Salah satunya, perusahaan properti nasional yang sedang mengembangkan superblok Podomoro City Deli Medan (PCDM) di pusat Kota Medan.

“Selama ini, pembeli unit apartemen di PCDM kebanyakan dari Sumatra Utara sendiri, kemudian warga dari kota-kota lain di Pulau Sumatera, dan pengusaha dari Jakarta. Dengan membangun PCDM kami ikut mendorong transformasi Kota Medan sebagai kota bisnis dengan fasilitas infrastuktur kelas internasional,” tambah Agung. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keuntungan-Keuntungan Apartemen di Dalam Superblok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler