jpnn.com, JAKARTA - PT Sarinah (Persero) terus berekspansi dengan cara membangun tiga tower di Jakarta pada tahun ini.
Tiap tower bakal terdiri atas 41 lantai. Selain itu, Sarinah akan membangun dua proyek di Surabaya dan Malang.
BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Usaha Kecil, Citilink Gandeng PT Sarinah
Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, meskipun tower di Jakarta baru dibangun Maret, sudah banyak calon penyewa.
”Kami sampai kewalahan. Ada institusi pemerintah bahkan ingin menyewa satu tower,” kata Gusti, Jumat (8/2).
BACA JUGA: Genjot Ekspor, Garudafood Siapkan Belanja Modal Rp 800 M
Tiga tower baru Sarinah itu bakal satu lokasi dengan gedung yang sekarang sudah ada. Yakni, di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
”Gedung yang sekarang, 14 lantai sudah fully occupied,” imbuh Gusti.
BACA JUGA: Siapkan Belanja Modal Rp 9,1 Triliun, Ini Strategi Indofood
Pembangunan tiga tower baru itu akan menelan dana Rp 1,8 triliun. Setelah groundbreaking Maret, pembangunan tower pertama ditargetkan rampung dalam waktu 16 bulan.
Keseluruhan proyek, menurut Gusti, bakal tuntas dalam waktu 30 bulan. Pembangunan tiga tower di lahan seluas 2,8 hektare tersebut dipercayakan kepada PT Wijaya Karya dan PT PP.
Gusti mengatakan, tiga tower baru Sarinah akan berfungsi sebagai tempat perbelanjaan, perkantoran, dan tempat makan.
Di area perbelanjaan, Sarinah akan memajang produk-produk premium. Terutama fashion. Restoran-restoran yang menghuni blok kuliner pun hanya yang masuk kategori high-end.
Perkantorannya pun akan dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk meeting, incentive, conference and exhibition (MICE) yang berstandar internasional.
Gusti optimistis bisnis ritel masih tumbuh di tengah gempuran e-commerce. Apalagi, belakangan mulai muncul fenomena online to offline (O2O) di seluruh dunia.
”Masyarakat tetap membutuhkan presensi atau toko offline sebagai tempat display,” imbuh Gusti.
Selain di Jakarta, Sarinah juga akan membangun gedung di Surabaya dan Malang.
Akhir tahun ini Sarinah bakal membangun rumah sakit ibu dan anak di kawasan Cipunegara, Surabaya.
Proyek yang kini masuk tahap feasibility study (FS) tersebut diperkirakan menelan dana Rp 400 miliar.
Proyek tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 1.650 meter persegi. Di Malang, Sarinah akan mengembangkan proyek mixed-use.
Untuk merealisasi proyek-proyek tersebut, Sarinah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 800 miliar tahun ini.
Jumlah itu meningkat signifikan jika dibandingkan dengan belanja modal tahun lalu yang berkisar Rp 200 miliar.
Untuk 2020, Sarinah menganggarkan belanja modal Rp 1,6 triliun. (vir/c11/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Produksi, Bukit Asam Siapkan Belanja Modal Rp 6,55 T
Redaktur : Tim Redaksi