jpnn.com - jpnn.com - Sewajarnya bangunan kuno tempo dulu, banyak lika-liku misteri di dalamnya. Tak terkecuali gedung PT PLN Surabaya Utara Distribusi Jawa Timur yang bertempat di Jalan Gemblongan 64 Surabaya ini.
IBNANI YAZIN - Radar Surabaya
------------------------------
BACA JUGA: Depo Kereta Api Sidotopo, Warisan Belanda Berkhas Jawa
Kusam, seram, dan lawas. Tiga kata itu setidaknya mewakili gambaran ruangan yang terletak di sisi belakang gedung PT PLN Surabaya Utara itu.
Gedung yang dulunya bernama ANIEM atau Algemeene Nederlandsch-Indische Eletriciteits Maatschappij ini, memilik lorong bawah tanah yang sampai saat ini sudah tidak dipakai oleh para pekerja.
BACA JUGA: SEREM! Di Istana Merdeka Banyak Hantu, Mulai Noni Belanda Hingga Perempuan Keluar Sumur
Lorong bawah tanah yang terletak di suatu ruangan tempat pengaturan listrik tersebut, memiliki dua pintu untuk masuk ke dalamnya.
“Saya tidak tahu persis fungsi dari lorong tersebut. Kemungkinan lorong tersebut terhubung dari satu gedung ke gedung yang lain,” ucap Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur, Pinto Raharjo kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (28/1).
Dalamnya lorong yang gelap itu, kata Pinto, membuat tak seorang pun yang berani untuk mencoba menelusuri ruang selebar 0,5 meter, dengan tutup lorong berupa besi tebal.
Letaknya yang berdampingan dengan mesin pengatur litrik kuno, memberikan kesan kekunoan yang khas pada lorong tersebut.
Seperti layaknya gedung-gedung tua yang ada di beberapa spot di Surabaya, yang memiliki lorong yang tembus di gedung utamanya.
“Seperti Polsek-polsek yang masih menggunakan bangunan kuno, itu ada yang memiliki lorong yang katanya juga, lorong tersebut tembus di Polrestabes,” ucap Pinto.
Meski posisinya terletak di belakng gedung, namun lorong yang seruang dengan tempat pengaturan listrik tersebut tetap nampak bersih, dan tidak meninggalkan kesan kuno pada bangunan tersebut.
Lorong dan beberapa alat kuno yang lain, termasuk gedung ANIM, menjadi seksi sejarah tersendiri adanya listrik di Indonesia, khususnya di PLN Surabaya Distribusi Jawa Timur.
Meski kepemilikannya sudah berganti hingga tiga kali. Diketahui juga, gedung PT PLN Surabaya Utara ini kondisinya masih seperti yang dulu, ketika awal dibangunan oleh pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1903.
“Bentuknya tidak ada yang berubah, cuman ada perbaikan sedikit di atap dan juga dibagian depan,” kata Pinto. (hen)
Redaktur : Tim Redaksi