jpnn.com - UNAAHA - Sekitar delapan kecamatan di Konawe, Sulawesi Tenggara dalam kondisi memprihatinkan. Genangan air masih merendam pemukiman warga sudah lebih dari sepekan ini. Kondisi tersebut akan digambarkan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dalam kunjungan kerja Menkokesra Rabu (24/7) di kantor Gubernur Sultra.
Delapan kecamatan yang masih terendam banjir itu adalah Amonggedo, Meluhu, Bondoala, Pondidaha, Sampara, Wonggeduku, Wawotobi, dan Lambuya. Bondoala masih menjadi kecamatan yang kondisi paling parah bersama Kecamatan Pondidaha dan Wonggeduku.
Di Pondidaha, dari delapan belas desa/kelurahan yang ada, 14 diantaranya terendam banjir. Sekitar 3245 KK yang rumahnya terendam sudah mengungsi, namun sebagian masih tetap memilih bertahan. Kondisi yang sama terjadi di Wonggeduku. Sedikitnya masih ada tujuh desa yang terisolir dengan merendam sekitar 1030 rumah.
BACA JUGA: Titik Api di Riau Meningkat jadi 183
Mereka yang bertahan rata-rata memilih untuk membuat panggung di samping rumah atau mendirikan tenda-tenda darurat di pinggir jalan. "Kami sudah menerima bantuan baik dari kabupaten, Pemprov dan juga partai. Namun pembagiannya tidak merata, sehingga di dusun kami kebutuhan logistik yang masuk belum mencukupi. Selain itu, kami juga mengalami krisis air bersih, karena sumur-sumur yang biasa digunakan, keruh. Kami berharap, pemerintah juga bisa menyediakan air bersih untuk bisa memenuhi kebutuhan yang masih kurang" keluh Sahrun, warga Wonggeduku, Sahrun.
Kery Saiful Konggoasa mengaku prihatin. "Di Pondidaha dan Wonggeduku biarpun tidak hujan, tapi banjir tambah besar karena tanggul yang ada di sana sudah jebol. Ini yang sedang kita usahakan," ujarnya.
Sementara itu, Forum Alumni SMA Unaaha angkatan 1998 menyalurkan sumbangan puluhan kardus mie instan dan pakaian layak pakai kepada korban banjir Desa Wowasolo dan Bendewuta, Kecamatan Wonggeduku. Sekretaris Forum Alumni SMA Unaaha Tahun 1998, Ahmad Joni mengatakan kegiatan tersebut secara spontanitas digagas untuk meringankan beban dan derita korban banjir. Tentunya untuk memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat, tidak hanya sekadar forum kumpul-kumpul semata.
BACA JUGA: Pilgub Bikin Rapel Kenaikan Gaji PNS Molor
"Kita terharu melihat saudara kita yang terkena bencana. Ketika kita kumpul kemarin tercetus ide itu. Kami lalu menggalang dana. Alhamdulillah, hari itu juga terkumpul dan kita belanjakan bahan makanan,"ujar Ahmad Joni, kemarin didampingi alumni lainnya, Brigadir Syukur Ridwan. (din/awa/jpnn)
BACA JUGA: Kades Dituding Sunat BLSM
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kelompok Massa Bentrok di Lokasi Dulang
Redaktur : Tim Redaksi