BRISBANE – Beberapa kota di Australia dilaporkan lumpuh akibat banjirPihak berwenang menerbangkan berkarung-karung pasir dan perlengkapan medis ke beberapa masyarakat terpencil di ujung utara negara bagian Queensland
BACA JUGA: Ceroboh, Permintaan Maaf AS Tidak Cukup
Sebagian penduduk Queensland yang bulan lalu masih belum pulih akibat dilanda topan berkekuatan tinggi, kini justru harus hidup terendam banjir.Bencana alam yang terjadi di Negeri Kanguru itu dikhawatirkan mengganggu kunjungan Pangeran William dari Kerajaan Inggris ke zona bencana akibat angin Topan Yasi bulan lalu
BACA JUGA: Korban Tewas Gempa-Tsunami Jepang 32 Orang
"Jelas (Pangeran William) hanya akan pergi ke tempat-tempat yang aman," kata Premier (Gubernur) Queensland, Anna Bligh seperti dikutip AFP, Kamis (11/3)
Bligh berharap William dapat melakukan perjalanan ke beberapa wilayah Queensland yang dilanda serangkaian bencana alam - termasuk Topan Yasi, banjir, serta banjir bandang yang mematikan
BACA JUGA: Info Call Center di KBRI Tokyo
William diharapkan bisa berbincang secara informal dengan para korban.Rencananya, William akan menghabiskan dua hari di wilayah Australia yang dilanda banjir dan topan setelah melakukan perjalanan ke Selandia BaruDI negeri sebelah tenggara Australia itu, William akan menghadiri upacara peringatan untuk korban gempa bulan lalu di Christchurch yang menewaskan sekitar 200 orang.
Namun pada peramal cuaca mengatakan, hujan lebat akan berlanjut hingga minggu depanHujan diperkirakan akan terus terjadi di daerah yang paling parah terkena dampak Topan Yasi hingga Selasa (15/3) depan.
Warga yang terus-menerus didera bencana pun mulai frustasi"Saya sangat muak, muak melihat hujan, air banjir datang dan turun seperti yo-yo dan hal itu sampai ke tahap di mana sana sudah berasa cukup," kata Pino Giandomenico, walikota Hinchinbrook Shire.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tokyo, JK dan Rombongan pun Harus Berlarian ke Taman
Redaktur : Tim Redaksi