Banjir Bandang di Malaysia, Empat Tewas

Sabtu, 06 November 2010 – 18:44 WIB
KUALA LUMPUR - Banjir bandang melanda MalaysiaAkibatnya, tiga negara bagian di kawasan utara Negeri Petronas itu lumpuh

BACA JUGA: Bos WikiLeaks Minta Suaka ke Swiss

Sedikitnya 50.000 warga harus diungsikan dari tempat tinggal mereka
Kemarin (5/11), empat orang dilaporkan tewas akibat banjir yang juga merendam beberapa wilayah di Thailand tersebut.

Jalan-jalan raya utama di Negara Bagian Perlis, Negara Bagian Kedah dan Negara Bagian Kelantan terpaksa ditutup

BACA JUGA: Di Liberia, Presiden Pecat Seisi Kabinet

Demikian juga bandar udara dan stasiun kereta
Sarana penampungan air utama di kawasan utara Malaysia juga tidak bisa dioperasikan

BACA JUGA: Suu Kyi Undang Turis Agar Lihat Penderitaan Myanmar

Konon, bencana banjir tersebut merupakan yang paling parah di Malaysia selama lima tahun terakhir.

"Jangan remehkan bencana iniJangan anggap semua ini entengBencana bisa menimbulkan kematian," tandas Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak kepada Kantor Berita Bernama seperti dilansir Agence France-PresseKarena itu, pemimpin 57 tahun tersebut mengimbau seluruh warga di lokasi bencana mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Dua korban pertama yang tewas akibat banjir yang menggenang sejak beberapa hari lalu itu adalah seorang remaja laki-laki dan seorang kakekRemaja berusia 13 tahun dan kakek berkebangsaan Jerman yang berusia 64 tahun itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi awal pekan iniMereka berdua ditemukan di sebuah lokasi di Negara Bagian Kedah.

Dua korban berikutnya adalah remaja perempuanKonon, dua gadis itu tergelincir ke saluran irigasi di Negara Bagian KedahJasad keduanya baru ditemukan Kamis lalu (4/11)"Saat ini, masih ada dua anak-anak yang dinyatakan hilang saat bermain di sawah yang terendam banjirMereka berdua dikhawatirkan tenggelam," lapor Kantor Berita Bernama(hep/dos/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Akui Kalah karena Rakyat Frustasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler