Banjir Bandang Terjang Landak, Bupati Karolin Rela Basah

Rabu, 06 September 2017 – 08:49 WIB
Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengunjungi warganya yang menjadi korban banjir di Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Selasa (5/9). Foto: HUMAS FOR RAKYAT KALBAR

jpnn.com, LANDAK - Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Landak, Kalbar. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa dan menenggelamkan puluhan rumah warga.

Di Landak banjir bandang menggenangi Desa Rasan, Kecamatan Ngabang, Desa Bagak, Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Meranti sejak Senin (4/9). Bahkan Selasa (5/9) belum ada tanda-tanda banjir akan surut.

BACA JUGA: Anak Pidana di Rutan Tanjung Dikenai Hukuman Pelatihan Kerja

Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa turun langsung melihat kondisi warganya yang menjadi korban banjir di beberapa desa di Kecamatan Menyuke dan Meranti.

Menggunakan seragam dinas, bupati perempuan itu rela berbasah-basahan mendatangi warganya yang menjadi korban banjir.

BACA JUGA: Ribuan Lulusan Perguruan Tinggi Menganggur di Jatim

Banjir menerjang empat desa dan beberapa dusun yang menenggelamkan rumah milik 41 kepala keluarga (KK) yang dihuni 195 jiwa.

“Kami juga memantau fasilitas umum seperti Puskesmas Meranti yang tetap memberikan pelayanan walaupun dalam keadaan banjir,” kata Karolin, Selasa (5/9).

BACA JUGA: Panjat Gerbang Rumah, Sepasang Kekasih Dikira Maling

Dia mengaku sangat prihatin melihat kondisi banjir yang menggenangi rumah penduduk. Pemkab, kata Karolin, telah menyiapkan rencana evakuasi termasuk menyiapkan perahu karet yang standby, jika memang airnya tambah tinggi.

“Kita akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) serta pihak TNI dan Polri,” ucapnya.

“Mudah-mudahan tidak bertambah tinggi airnya. Untuk kerugian masih dalam proses pendataan dan penghitungan,” sambung Karolin.

Menurut Kepala BPBD Landak, Banda Kolaga, ada 55 KK yang rumahnya terendam banjir di Kecamatan Ngabang, Manyuke dan Meranti.

“Kalau sudah banjir tentu aktivitas warga terganggu, tidak bisa pergi kemana-mana,” ujar Banda di Ngabang, Selasa (5/9).

Berdasarkan laporan dari masyarakat, kata dia, air mulai naik sekitar pukul 08.00 dan berhenti sekitar pukul 12.00-an.

Air yang begitu tinggi melebihi paha orang dewasa ini terjadi di Dusun Bagan dan merendam tujuh rumah warga setempat. Di Desa Rasan hampir semua terendam banjir.

“Pemerintah Kabupaten Landak melalui BPBD Kabupaten Landak telah memberikan bantuan kepada perwakilan Kepala Desa Rasan dan salah seorang perwakilan warga,” kata Banda.

Dia mengatakan, bantuan yang telah diberikan Pemkab Landak jangan dilihat dari berapa banyak jumlah barangnya. Lihatlah rasa kepedulian terhadap masyarakat.

“Kami diperintah oleh ibu bupati untuk peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Bantuan untuk warga Desa Rasan berupa mie instan, sarden dan makanan siap saji. “Bantuan ini sifatnya hanya untuk tanggap darurat, membantu masyarakat secara cepat,” tuturnya.

Banda khawatir, bila hujan tidak reda, diperkirakan air Sungai Landak akan meluap kembali. “Tentunya kita berdoa semoga hujan berhenti, jangan lagi terjadi banjir. Sebab kita kasihan melihat warga yang tinggal di dekat sungai. Jika air meluap rumah mereka terendam banjir lagi,” ujar mantan Kasatpol PP Kabupaten Landak ini. (ant/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Pangkalpinang akan Turunkan Sewa Rusunawa


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler