Banjir dan Longsor di Pangandaran, 4 Nyawa Melayang

Minggu, 08 Oktober 2017 – 00:12 WIB
Relawan BPBD Pangandaran mengangkut warga yang menjadi korban banjir, Sabtu (7/10/2017). Foto: NANA SURYANA/RADAR TASIKMALAYA/JPNN.com

jpnn.com, PANGANDARAN - Empat warga tewas akibat bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran, Jabar, kemarin (7/10).

Ratusan rumah di 5 Kecamatan terendam, sekitar 600 jiwa mengungsi, belasan rumah dan sejumlah jalan tergerus longsor. Sejumlah sungai juga meluap.

BACA JUGA: Bayi dan Lansia Meninggal Tertimbun Longsor Pangandaran

Informasi yang dihimpun Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group), di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih, banjir merendam sekitar 280 rumah terpusat di Dusun Cikangkung, Perum Garden Estetika, Dusun Ciokong dan Dusun Cimanggu Desa Cikalong.

Sementara di Kecamatan Pangandaran, banjir merendam puluhan rumah di Desa Pananjung, Desa Sukahurip dan Desa Purbahayu.

BACA JUGA: Awas Gunung Agung, Ditjen Imigrasi Mendata WNA di Bali

Di Kecamatan Parigi, dilaporkan banjir juga merendam lebih dari 200 rumah tersebar di wilayah Parigi. Diantaranya, kawasan Pondok Pesantren Babakan Jamanis di Dusun Pasir Kiara Desa Parigi, SD Cintaratu dan Dusun Cijalu, Dusun Patrol RT 02 RW 03 Desa Cibenda, Dusun Sukasari dan Dusun Karangnangka, Desa Bojong.

Di Kecamatan Kalipucang, banjir merendam ratusan rumah di Desa Putrapinggan, Dusun Girisetra dan Dusun Pamotan Desa Kalipucang.

BACA JUGA: Ditolak Rumah Sakit, Ibu Melahirkan di Mobil

Sementara di Kecamatan Padaherang, banjir merendam ratusan hektar lahan pesawahan serta puluhan rumah.

Banjir juga mengakibatkan longsor di sejumlah wilayah. Diantaranya, 6 titik di sepanjang jalan Kalijati mengakibatkan akses jalan terputus.

Banjir juga merusak 1 rumah milik Rusman, warga Dusun Sangkanbawang RT 019/ RW 008 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih. Longsor juga merusak 3 rumah warga di Dusun Sentul RT 05 RW 02 Desa Sukanagara Kecamatan Padaherang.

Wakil Bupati Pangandaran H Adang Hadari mengatakan, banjir dan longsor terjadi akibat intensitas hujan tinggi.

"Hujan terjadi terus menerus selama seminggu terakhir, bukan hanya di wilayah kita tapi juga di Ciamis dan Tasikmalaya, sementara kondisi tanah labil pasca musim kemarau," ungkapnya kepada Radar saat memantau sejumlah wilayah terdampak.

Dikatakannya, pemerintah daerah langsung melakukan upaya tanggap darurat dengan menerjunkan petugas dibantu para relawan Tagana, FKDM, SAR, Orari, Rapi, TNI Polri dan relawan lainnya.

"Kita langsung mendirikan posko dapur umum lapangan, warga yang membutuhkan bantuan makanan, peralatan evakuasi atau tempat pengungsian diharapkan segera melapor untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Nana Ruhena mengatakan lokasi longsor terparah terjadi di Desa Kalijati. "Selain menimpa jalan, longsor juga merusak rumah," ujar.

Dikatakannya, longsor merusak rumah milik Rusman(40), warga Dusun Sangkanbawang RT 019/ RW 008 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih.

Dalam musibah tersebut istri, anak serta ibunya yakni Yuyun(38), Atih(50) dan Aldi(6) dan Andika(10 bulan) meninggal dunia tertimpa material longsor.

"Kejadiannya sekitar pukul 01.00 dini hari, saat terjadi longsor korban sedang tidur, tiba-tiba saja tebing disamping rumahnya ambrol menjebol dinding kamar dan ruang keluarga," ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dani Hamdani mengatakan, pihaknya menerjunkan seluruh anggota Tagana untuk melakukan evakuasi, pendataan dan membuka dapur umum lapangan.

"Kita pusatkan dapur umum lapangan di kantor Desa Cikembulan, seluruh warga yang mengungsi akan kita suplai makanan, kita drop ke lokasi terdampak," ungkapnya.(nay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Razia Indekos, Bupati Tangkap 2 Wanita Muda


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler