jpnn.com - jpnn.com - Sejak sepekan terakhir, banjir merendam beberapa kabupaten di provinsi Jambi. Bahkan banjir yang melanda kabupaten Bungo dan Merangin menewaskan dua orang.
Di Bungo, seorang bocah berusia 9 tahun bernama Junior Abdian Sakti, tewas tenggelam saat mandi di depan rumahnya di Dusun Air Gemuruh, Kecamatan Bathin III, Jambi, Sabtu (4/3).
BACA JUGA: Astaga! 890 Hektare Sawah Gagal Tanam Akibat Banjir
Seperti diberitakan Radar Bute (Jawa Pos Group), pelajar SD itu tenggelam sekitar pukul 11.00.
Kala itu dia sedang asyik mandi bersama beberapa orang temannya di genangan banjir. Namun diduga karena tidak bisa berenang, korban akhirnya terseret arus banjir dan tenggelam.
BACA JUGA: Selamatkan Murid, Ibu Guru Jatuh dan Tewas
Melihat korban tenggelam, teman-temannya langsung mengabarkan kejadian itu kepada orangtuanya.
Orang tua korban dibantu warga pun berupaya melakukan pencarian. Sekitar 30 menit pencarian atau sekitar pukul 11.30, korban berhasil ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelam.
BACA JUGA: Dilanda Banjir, Disdikbud Terpaksa Liburkan Sekolah
Keluarga korban berupaya untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Hanafie Muara Bungo dengan harapan nyawa korban bisa tertolong.
Namun sayang, sesampainya di rumah sakit, petugas menyatakan bahwa korban sudah meninggal. Akhirnya keluarga membawa jenazah korban ke rumah duka. Sekitar pukul 17.00, jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Air Gemuruh.
Suhairi, warga setempat membenarkan adanya korban tenggelam tersebut. Dugaan sementara, korban tenggelam karena tidak bisa berenang.
“Ada anak SD yang tenggelam, tapi sudah ditemukan. Saat ditemukan ia masih bernafas dan dibawa ke rumah sakit, tapi sampai di rumah sakit katanya sudah meninggal,” tutur Suhairi.
Sementara di Merangin, Hendro (16) warga Desa Pulau Rengas, Bangko barat yang dikabarkan hanyut pada Jumat (3/3) di Sungai Belengo, Desa Langling. akhirnya sekitar pukul 10.00 kemarin (5/3) ditemukan.
Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Sat Brimob Detasemen B Pamenang, BPBD Kabupaten Merangin dan Polsek Bangko sekitar 200 meter dari lokasi korban hanyut.
Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup tidak menggunakan baju dan hanya mengenakan celana yang sudah terlepas hingga kaki.
Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kolonel Abunjani Kota bangko untuk divisum. Setelah divisum, jasad korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sontak kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga yang ditinggalkan.
Penemuan korban dibenarkan oleh Kapolres Merangin AKBP Aman Guntoro melalui Kapolsek Bangko IPTU Didih Engkas, saat dikonfirmasi wartawan, kemarin (5/3).
“Korban ditemukan sekitar dua ratus meter dari lokasi korban hanyut. Kini korban sudah berada di rumah duka untuk dikebumikan,” tegasnya.
Korban hanyut diduga saat hendak menyuplai minyak untuk aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) jenis dompeng di Sungai Belengo.
Saat itu, Hendro bersama rekannya Ari, pergi ke Desa Langling sekitar pukul 10.00 Kamis 2 Maret. Awalnya korban berhasil mengantar BBM karena kondisi sungai masih normal.
Dia bersama dengan Ari kemudian menginap di lokasi tersebut. Tak disangka, saat asyik beristirahat, tiba-tiba debit air sungai naik. Naiknya air sungai tersebut membuat Hendro panik karena air sudah masuk ke dalam camp tempat ia istirahat.
Hendro berusaha keluar dari lokasi untuk menyelamatkan diri dengan cara berenang menyeberangi sungai. Namun naas, derasnya air membuat Hendro tidak berdaya hingga akhirnya terseret arus dan tenggelam.(run/frs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Deras, Jalan Penghubung ke Belasan Desa Putus
Redaktur & Reporter : Budi