Banjir di Palangka Raya, Pemkot Tetapkan Tanggap Darurat Selama Sepekan

Rabu, 13 Maret 2024 – 11:45 WIB
Tim BPBD mengevakuasi lansia korban banjir di Palangka Raya. (ANTARA/HO-BPBD Kota Palangka Raya)

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Banjir terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akibat meluapnya Sungai Rungan dan Sungai Kahayan.

Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat banjir selama sepekan.

BACA JUGA: Ribuan Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Palangka Raya

"Status ini berlaku sejak 11 Maret hingga 17 Maret dan akan disesuaikan kembali sesuai perkembangan dan kondisi di lapangan," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Rabu (13/3).

Sampai awal pekan lalu, banjir luapan dua sungai besar yang melintasi Palangka Raya sudah berdampak terhadap 5.773 jiwa atau 2.470 kepala keluarga (KK).

BACA JUGA: Utang Rp 3,5 Juta Enggak Dibayar, Rumah SR Mencekam, Banjir Darah

Sebanyak 5.773 warga itu berasal dari 18 wilayah kelurahan yang tersebar di empat kecamatan.

Sebagian dari warga tersebut ada yang mengungsi di posko.

BACA JUGA: Pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi Diterjang Banjir Rob, Ratusan Warga Terdampak

Lalu, sebagian lainnya ada yang pindah ke rumah tetangga dan kerabat, karena rumahnya terendam.

Hera mengatakan pihaknya juga mengintensifkan rapat koordinasi untuk memastikan langkah-langkah penanganan banjir yang lebih efektif, efisien, dan terpadu.

Dia juga meminta jajarannya untuk memberikan penanganan yang baik kepada warga pengungsi banjir, termasuk layanan di posko pengungsian, konsumsi, dan layanan kesehatan.

“Yang paling utama, masyarakat yang dievakuasi, kami telah siapkan penampungan, bahan logistik, makanan, obat-obatan, serta kebutuhan lain yang dibutuhkan,” kata Hera.

Menurut dia, hal ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Palangka Raya dalam menangani dampak banjir, dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar, keselamatan dan pelayanan warga terdampak dapat terpenuhi dengan baik.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi mengatakan untuk menanggulangi banjir pihaknya telah mendirikan sejumlah posko pengungsian dan posko lapangan di sejumlah kecamatan yang terdampak banjir.

“Penetapan tanggap darurat ini karena melihat kondisi air saat ini makin tinggi, bahkan merendam rumah lebih dari satu meter sehingga kita meningkatkan menjadi tanggap darurat,” kata Budi.

Pemkot Palangka Raya juga telah menyiapkan langkah-langkah darurat jika situasi memburuk, termasuk evakuasi warga yang terkena dampak banjir dan penyediaan bantuan bagi yang membutuhkan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler