Pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi Diterjang Banjir Rob, Ratusan Warga Terdampak

Rabu, 13 Maret 2024 – 07:59 WIB
Banjir rob yang melanda wilayah pesisir Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa (12/3/2024). Foto: ANTARA/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Gelombang pasang disertai banjir rob melanda pesisir Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa lalu.

Akibat kejadian itu, seratusan warga yang berada di tiga RW di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terdampak bencana tersebut.  

BACA JUGA: Ribuan Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Palangka Raya

"Tidak ada korban luka apalagi jiwa dalam bencana tersebut, tetapi seratusan warga terkena dampak bencana tahunan ini," kata Camat Palabuhanratu Deni Yudono dihubungi melalui telepon di Sukabumi, Selasa.  

Menurut Deni, dari hasil pendataan sementara jumlah warga yang terdampak sebanyak 47 kepala keluarga atau 157 jiwa yang tersebar di tiga RW yakni RW 20, 21 dan 32.

BACA JUGA: Gegara Banjir Warga Gunakan Perahu ke Surau Untuk Salat Tarawih

Sementara untuk rumah yang rusak berat sebanyak lima unit, delapan rusak ringan dan 22 unit terancam. Kemudian dampak banjir rob ini sebanyak lima kafe rusak dan satu masjid ringan.  

Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang terdampak bencana banjir rob.

BACA JUGA: Tim SAR Temukan 1 Korban Banjir di Pesisir Selatan

Selain itu, untuk penanganan lebih lanjut, Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Warga yang rumahnya rusak berat mengungsi ke rumah kerabatnya terdekat. Sementara, untuk bantuan darurat bagi para korban terdampak bencana ini dalam tahap koordinasi untuk menentukan jumlah kebutuhan.

"Hingga Selasa malam gelombang pasang masih melanda wilayah pesisir Pantai Palabuhanratu dan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah atau warga yang terdampak bertambah," katanya.

Ia mengimbau warga maupun wisatawan untuk menjauh dari pantai karena berbahaya dan khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Selain itu, nelayan diminta sementara untuk tidak melaut karena gelombang masih tinggi mencapai empat meter.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler