jpnn.com, JAMBI - Sejumlah sekolah di kabupaten Merangin dan Sarolangun, Provinsi Jambi wilayah Barat terpaksa diliburkan karena dilanda banjir. Belum bisa dipastikan sampai kapan para siswa diliburkan.
Ely Jubaidah, salah satu guru kelas SD 04/VII Sarkam Sarolangun mengatakan, genangan air terjadi sejak pukul 03.00 wib dini hari (28/2) dan mencapai 1 meter lebih, namun kondisi pada siang hari sekitar pukul 11.30 wib sudah berangsur surut.
BACA JUGA: Banjir Bandang dan Lahar Dingin Bercampur Material Kayu Terjang Kerinci
"Ada empat lokal saat ini yang terendam banjir, dan tadi pagi (Kamis, red) murid yang datang kami liburkan karena tidak mendukung untuk dilaksanakan belajar mengajar," katanya.
Disampaikan Ely, bahwa kondisi banjir sudah kerap terjadi setiap tahunnya. Namun, tidak sampai masuk lokal dan melumpuhkan kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA: Polresta Jambi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Warga Legok
"Kalau genangan air besar seperti ini biasa 5 tahun sekali, kalau banjir rutin setiap tahunnya hanya sebatas dihalaman sekolah," ungkapnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun, Harun, saat dikonfirmasi membenarkan adanya sekolah yang diliburkan akibat tergenang air.
BACA JUGA: Kakek 74 Tahun di Jambi Ditemukan Tewas Gantung Diri
"Demi keselamatan anak-anak, dikarenakan banjir sejak pagi sampai siang, maka kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara," katanya.
Untuk sekolah yang diliburkan jelasnya, yakni SDN 04/VII Muara Indung, SDN 04/VII Sarkam I dan SDN122/Vll Ladang Panjang.
"Sementara ini baru ada 3 SD yang kita liburkan, mudah-mudahan air cepat surut dan tidak banjir lagi agar kegiatan belajar mengajar bisa normal kembali,"ungkapnya.
Sementara itu, Serma Edi Santoso Babinsa Koramil 04 Sarolangun mengatakan, ada beberapa titik yang terendam banjir di Kecamatan Sarolangun dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 40- 100 Cm.
"Untuk saat ini sudah masuk siaga banjir, genangan air ini berasal dari sungai tembesi yang dikirim dari Sungai Batang Asai dan Sungai Limun,"pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinkas Merangin, Cecep Arken, menegaskan sejauh ini belum ada bangunan SMP yang tergenang banjir, dikarenakan lokasi bangunan tidak ada yang berada di wilayah yang terkena banjir.
"Tidak ada SMP yang terkena banjir, karena di wilayah yang terkena banjir tidak ada bangunan SMP," ungkap Cecep Arken yang dikonfirmasi Kamis (28/02/2019).
Untuk bangunan Sekolah Dasar (SD) ada dua bangunan terkena dampak banjir yang cukup parah, hal ini dibenarkan oleh Mulayadi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Merangin.
"Ada dua SD yang keadaannya cukup parah akibat tergenang oleh banjir hari Rabu kemarin, pertama di Desa Lubuk Bumbun dan yang kedua di Desa Rantau Limau Manis," ujarnya.
Atas kejadian tersebut pihak Disdikbud belum mendapatkan laporan adakah fasilitas belajar mengajar yang rusak, namun untuk sementara siswa dan dewan guru diliburkan terlebih dahulu sampai keadaan kembali normal.
“Untuk sementara sudah kami liburkan terlebih dahulu siswa dan tenaga pengajar sampai keadaan kembali normal," ujar Mulyadi.(hnd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air di Bendung Katulampa Naik, Jakarta Waspada Banjir
Redaktur & Reporter : Budi