Banjir Bandang dan Lahar Dingin Bercampur Material Kayu Terjang Kerinci

Minggu, 03 Maret 2019 – 03:45 WIB
Banjir bandang dan lahar dingin menerjang Desa Pelompek, Dusun Air Tenang, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci Selasa malam (26/2) lalu. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, KERINCI - Banjir bandang dan lahar dingin menerjang Desa Pelompek, Dusun Air Tenang, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci Selasa malam (26/2) lalu. Akibatnya, belasan rumah tertutup material kayu dan lumpur.

Peristiwa ini dipicu dengan derasnya hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Kerinci sejak Selasa (26/2) malam hingga Rabu dini hari (27/2).

BACA JUGA: Polresta Jambi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Warga Legok

Debit air Sungai yang ada di Desa Pelompek meningkat. Sungai yang kecil, membuat air sungai dari atas Gunung Kerinci mengalir deras. Akibatnya, air yang bercampur batu dan kayu meluap hingga menerjang belasan rumah.

Bukan hanya itu saja, jembatan untuk menuju ke lokasi perkebunan warga hanyut, sementara tanaman warga, seperti cabe, kentang dan tomat juga tak bisa diselematkan.

BACA JUGA: Kakek 74 Tahun di Jambi Ditemukan Tewas Gantung Diri

Informasi yang berhasil dihimpun, banjir bandang yang menghantam rumah warga yang juga disertai dengan lahar dingin dari Gunung Kerinci, berawal pada pukul 11.00 wib Selasa siang (27/2), hujan deras mengguyur wilayah Kayu Aro hingga Subuh. Sehingga, sungai yang airnya dari atas Gunung Kerinci semakin deras.

Anggota DPRD Kerinci Dapil Kayu Aro dan Gunung 7, Reno yang dikonfirmasi koran ini menyebut, 9 rumah warga Dusun Air Tenang Desa Pelompek yang tergenang lumpur cukup parah.

BACA JUGA: Lima Penderita DBD Meninggal Dunia di Jambi

Dikatakan Reno, bahwa banjir bandang yang terjadi dini hari, disinyalir bercampur dengan lahar dingin. Pasalnya, selama ini erupsi gunung terendap disana dan sungai tersebut salah satu alirannya.

"Yang jelas penyebab banjir ini, selain hujan lebat juga penebangan hutan untuk fungsi lahan pertanian. Selama ini, lahar dingin terendap diakar pohon, karna kaki gunung kerinci sudah gundul, lahar dingin ikut terbawa air sungai yang deras," katanya.

Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah untuk melakukan pembangunan tanggul penahan material pasir dan lahar dingin. Dan juga penanganan tanggab darurat kepada masyarakat yang menjadi korban secepatnya. "Mereka masih trauma tinggal di rumahnya, mungkin diperlukan tenda, tikar, terpal, makanan, dan lainya," bebernya.

Anggota DPRD Kerinci lainnya Amrizal juga mengatakan bahwa kejadian ini menjadi perhatian dari semua pihak. Lahar dingin kiriman dari Gunung Kerinci merupakan akibat dari kondisi hutan diwilayah Gunung Kerinci yang sudah gundul. Akibat dari akrtivitas illegal ini, lingkungan sekitarnya dan masyarakat yang menannggung akibatnya.

"Sebagai anggota DPRD , tentu saya akan membawa permasalahan ini ke pihak DPRD Kerinci terhadap permasalahan bencana alam yang terjadi di Desa Pelompek Dusun Air Tenang. Bagaimana tindakan selanjutnya dalam penanganan akibat banjir bandang lahar dingin ini dan bencana alam lainnya,” tegas Amrizal.

Camat Gunung Tujuh, Nezif Ediyanto, dikonfirmasi juga membenarkan kejadian tersebut. "Ya, banjir bandang yang terjadi dinihari, dan tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Hanya saja, sambung Camat, akibat banjir bandang tersebut beberapa rumah warga terendam lumpur. "Rusak berat tidak ada, hanya rusak ringan masih kita data. Dan jembatan ke perkebunan hanyut," ungkap Camat.

Saat ini kata Camat, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada atasan. Warga, sebutnya, sudah melakukan gotong royong membantu membersihkan lumpur serta kayu yang masuk kerumah warga. "Sementara warga kito perintahkan goro dilinkungan dan ada juga yang diungsi ke rumah tetangga," kata Camat.

Kepala BPBD Kerinci, Darifus membenarkan kejadian banjir bandang yang terjadi di Dusun Air Tenang, Desa Pelompek. "Ya, ada banjir bandang di Dusun Air Tenang," ujarnya.

Kejadiannya Selasa malam (26/2), atas informasi tersebut pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi, untuk mendata dan membantu warga membersihkan rumahnya dari material lumpur dan katu. "Anggota kita masih mengecek lokasi," singkatnya. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Anggarkan Rp 21 Miliar untuk Perbaiki Jalan Jambi-Tembesi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler