Banjir India, Penyelamatan Terhambat, Korban Jiwa Bertambah

Senin, 08 September 2014 – 10:03 WIB
CARI PENGUNGSIAN: Warga Kashmir mengevakuasi perempuan dan orang tua di Srinagar. Hingga Minggu (7/9), sudah lebih dari 200 orang yang tewas. (Dar Yasin/AP)

jpnn.com - SRINAGAR – Jumlah korban jiwa akibat banjir di Kashmir terus merangkak naik. Hingga Minggu (7/9) sudah ada 280 orang yang dinyatakan tewas dalam bencana banjir yang disebabkan hujan deras selama lima hari berturut-turut tersebut. Mereka adalah 120 warga India dan 160 warga Pakistan.

Kashmir adalah wilayah sengketa antara India dan Pakistan. Masing-masing mengklaim menguasai separo wilayah. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang mengunjungi wilayah tersebut menegaskan bahwa banjir itu merupakan bencana nasional.

BACA JUGA: Abbas Ancam Berpisah dari Hamas

Tim penyelamat dari dua negara menggunakan helikopter dan perahu. Saat ini masih ada puluhan ribu warga yang terjebak di rumah masing-masing. Padahal, air bukannya susut, tapi malah terus meninggi. Penyelamatan di Srinagar, ibu kota Kashmir, yang dikuasai India terhambat oleh arus banjir yang cukup deras.

’’Situasinya benar-benar tidak menguntungkan. Kami tidak bisa menjangkau banyak orang karena air bergerak sangat cepat,’’ ujar Rohit Kansal, petinggi Kepolisian Srinagar. (mas)

BACA JUGA: Pesawat India Mendarat Darurat di Toronto

Sejatinya kemarin hujan sudah berhenti. Namun, air dari Sungai Jhelum yang meluap membuat arus aliran air kian deras. Itu mengakibatkan perahu-perahu tim penyelamat sulit dikendalikan. Di sebagian besar wilayah Srinagar, ketinggian air mencapai 4 meter lebih. Rumah-rumah hanya terlihat atapnya dan pepohonan hanya terlihat ujungnya.

Diperkirakan, 450 desa di Kashmir, India, telah terendam air, sedangkan 2 ribu desa lain ikut terdampak. Seluruh sekolah, college, dan kantor-kantor ditutup. Jaringan listrik dan air minum juga terganggu. Sebanyak 200 pasien di rumah sakit utama Srinagar juga harus dipindahkan ke lantai yang lebih tinggi. Sebab, air memenuhi lantai 1 rumah sakit tersebut. Ribuan petugas kepolisian dan tim penyelamat militer disiagakan di sepanjang Jammu dan Kashmir untuk membantu penyelamatan. (AFP/AP/Reuters/sha/c7/dos)

BACA JUGA: Ada yang Kapok tapi Takut Pulang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpikat Dakwah Radikal di Internet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler