Banjir Kembali Sapu Garut, Ratusan Rumah Terendam

Sabtu, 24 September 2016 – 06:30 WIB
Banjir Garut. Foto: dok/JPG

jpnn.com - GARUT - Banjir kembali menyapu wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9) siang. Kali ini, Desa Mekarjaya dan Girijaya, Kecamatan Cikajang yang terendam banjir.

Tercatat 99 rumah di Mekarjaya dan 19 rumah di Girijaya terendam air. Di kedua desa itu genangan air mencapai ketinggian 1,5 meter.

BACA JUGA: Pemkot Sorong Diharapkan Siapkan Lahan 20 hektare

"Ada sekitar 104 kepala keluarga yang terkena dampak banjir. Warga pun diungsikan ke sejumlah tempat yang lebih aman," ucap Kasi Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Tubagus Agus Sofyan di lokasi, Jumat (24/9) kemarin.

Akibat dari banjir ini, proses pencarian korban banjir bandang yang terjadi Selasa (20/9) lalu terpaksa dihentikan. "Proses evakuasi harus dihentikan karena di Cikajang merupakan hulu Sungai Cimanuk. Kami khawatir terjadi banjir susulan," katanya.

BACA JUGA: Menhub Budi: Timika Salah Satu Titik Tol Laut

Sementara itu, tiga jenazah korban banjir bandang kembali ditemukan oleh tim gabungan pencari korban. Ketiganya di temukan di dua lokasi berbeda.

Satu jenazah berjenis kelamin perempuan ditemukan di Kampung Bolang RT 04 RW 04 Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Garut sekitar pukul 18.45 WIB. 

BACA JUGA: Lion Air Bangun Window of Indonesia

Petugas menemukan jasad wanita yang belum diketahui identitasnya itu di tumpukan lumpur bekas aliran air di pinggir Sungai Cimanuk. Jenazah langsung di Rumah Sakit TNI AD Guntur, Garut menggunakan mobil ambulan.

Sementara dua jenazah lain diterima pihak rumah sakit Guntur setelah dikirim dari Kabupaten Sumedang. Dari informasi yang dihimpun, mereka ditemukan di Waduk Jatigede dalam kondisi mengambang.

Kabar pasti dari kedua jenazah itu disampaikan pada pukul 21.30. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan identifikasi korban masih dilakukan di Rumah Sakit TNI AD Guntur Garut.

Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung, Joshua melalui siaran pers, Jumat malam menyampaikan, menyampaikan, sejauh ini jumlah warga yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai 30 orang.

Selain korban meninggal dunia, Ia menyampaikan, warga yang dilaporkan hilang sebanyak 22 orang. Tim pencarian terus melakukan pencarian terhadap warga yang hilang itu sampai ke wilayah aliran Sungai Cimanuk di Kabupaten Sumedang.

Selain korban jiwa, tercatat korban banjir mengalami luka berat empat orang, dan luka ringan 27 orang. Terkait kerugian materil dan kerusakan bangunan, masih dalam pendataan.

Kekuatan personel gabungan yang melakukan pencarian yakni jajaran Polres Garut sebanyak 700 personel, Brimob 2 SSK, Sabhara Polda Jabar 90 personel, BPBD 20 personel, Satpol PP satu pleton, TNI dan Denpom 200 personel, Satuan Yonif 303 sebanyak 1 SSK, dan 301 sebanyak 1 SSK, serta Zipur sebanyak 1 SSK.

Dansatgas penanggulangan bencana sekaligus Dandim 0611 Garut, Letkol Arm. Setyo Hani Susanto mengungkapkan, total jenazah yang sudah berhasil ditemukan kini berjumlah 30. Untuk data korban yang hilang, lanjut Setyo, terdapat 22 orang. 

Ia menambahkan, akan melakukan analisa serta pendalaman dengan berkoordinasi dengan RT dan RW, termasuk pihak terkait penemuan korban sampai Jatigede. "Nantinya titik temuan korban akan dijadikan prioritas pencarian," ucapnya.

Mengenai jumlah data pengungsi, perkiraan sementara mencapai 5.576 jiwa. Lokasi pengungsian tersebar di beberapa tempat dan posko utama pengungsian di Makorem. (bbb/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2019, Tak Ada Rumah Kumuh di Bantaran Sungai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler