Banjir Manila, 37 Tewas

Sabtu, 18 Januari 2014 – 05:19 WIB

jpnn.com - MANILA -- Banjir juga melanda Filipina. Tidak kurang dari 13.000 warga terpaksa mengungsi untuk menghindari luapan Sungai Agusan di kawasan selatan Pulau Mindanao. Hingga kemarin (17/1), banjir yang terus mengguyur di tengah ancaman badai itu telah merenggut 37 jiwa.

"Setiap tahun wilayah ini memang selalu diguyur hujan lebat. Tetapi, curah hujan tahun ini luar biasa," kata John Uayan, salah seorang pejabat operasional pemerintah, dalam jumpa pers kemarin.

BACA JUGA: Pengadilan Tolak Hukum Pengemudi Pengguna Google Glass

Kamis (16/1) pemerintah setempat terpaksa kembali mengevakuasi ribuan orang karena Agusan meluap. Terutama warga yang tinggal di pinggiran sungai. Selama 24 jam, pihak berwenang akan terus memantau curah hujan di sekitar Agusan.

"Menurut prediksi kami, hujan lebat mengguyur kawasan Agusan mulai malam ini (tadi malam)," kata Alczar Aurelio dari Badan Meteorologi Filipina.

BACA JUGA: Sita Rp 85,6 Miliar di Bandara

Karena itu, pemerintah sengaja mengosongkan permukiman di bantaran sungai. Sebab, selain banjir, hujan deras bisa memicu tanah longsor. "Kami memperingatkan masyarakat soal ancaman banjir dan tanah longsor," ungkap Reynaldo Balido, jubir National Disaster Risk Reduction and Management Council.

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai peningkatan gelombang laut terkait dengan badai. Badan Meteorologi meramalkan, badai tropis akan menghantam pesisir timur Filipina hari ini.

BACA JUGA: Tukang Sapu Punya Harta Rp 20 Miliar

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah melarang seluruh kapal untuk berlayar. Larangan itu berlaku bagi kapal nelayan maupun feri penumpang. Pada Rabu (15/1) dan Kamis (16/1), dua feri penumpang serta satu kapal kargo terdampar di sekitar perairan Pulau Cebu dan Pulau Bohol karena badai. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Total 400 penumpang feri bisa dievakuasi ke kapal lain.

Sejauh ini sekitar 218.000 warga menghuni tempat-tempat penampungan di sekolah-sekolah dan perkantoran di wilayah timur Mindanao. Mereka sudah tinggal di tempat-tempat penampungan darurat tersebut sekitar sepekan. Tetapi, pemerintah belum mengizinkan mereka untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing karena cuaca masih buruk. (AFP/hep/c15/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipenjara 23 Minggu Karena Terlantarkan Kuda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler