Banjir Rob di Utara Jawa, Begini Kata Peneliti

Sabtu, 06 Juni 2020 – 14:10 WIB
Warga beraktivitas di sekitar terpaan gelombang laut pesisir Pantai Utara di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (1/6). Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra

jpnn.com, JAKARTA - Banjir rob terjadi di utara Jawa. Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Proyatikanto mengatakan, banjir bukan akibat gerhana bulan penumbra pada Sabtu (6/6) dari pukul 00.45 sampai dengan 04.04 WIB.

"Gerhana terjadi pada saat purnama. Kebetulan kemarin-kemarin bulan sedang dekat dengan bumi juga. Maka dari itu, pasang surut pasti lebih tinggi dari rata-rata terjadi dalam beberapa hari terakhir," kata Rhorom saat dihubungi, Sabtu.

BACA JUGA: Rob Terjang Pekalongan, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

"Kalau pun tidak ada gerhana, pasang surut akan setinggi itu. Gerhana hanya fenomena tambahan ketika matahari, bumi, dan bulan hampir segaris," katanya, menjelaskan pasang surut akibat gaya tarik bulan saat purnama.

Gerhana bulan penumbra terjadi saat bayangan bumi yang mengenai bulan bukan bayangan inti bumi yang bisa menjadikan kenampakan bulan menjadi berkurang, melainkan bayangan semu yang hanya akan menjadikan sinar bulan agak redup.

BACA JUGA: Ganjar Perintahkan Bupati dan Wali Kota Turun Tangan Bantu Korban Banjir Rob

Awal Gerhana bulan penumbra (P1) di seluruh Indonesia terjadi pada pukul 00.45.56 WIB.

Pertengahan gerhana bulan penumbra terjadi pukul 02.25.02 WIB dan akhir gerhana bulan penumbra (P4) pukul 04.04.08 WIB.

BACA JUGA: Mbak LNS Tertangkap Basah Usai Melakukan Perbuatan Terlarang

Fase-fase gerhana berdurasi sama untuk seluruh Indonesia, selama tiga jam 18 menit 12 detik dengan magnitudo gerhana 57 persen. Hanya saja, Papua tidak bisa melihat fase akhir gerhana karena saat yang bersamaan matahari terbit. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler