Banjir Terjang Jatinangor, Bangunan Rumah Terendam

Sabtu, 29 Februari 2020 – 09:05 WIB
Banjir terjadi di Kabupaten Sumedang, Jumat (28/2). Foto: ANTARA/HO-BPBD Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sumedang sejak Jumat (28/2) sore, mengakibatkan tiga kecamatan diterjang banjir. Permukiman warga dan sejumlah jalan raya terendam air.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Yedi mengatakan, banjir diakibatkan sejumlah aliran sungai meluap.

BACA JUGA: Sely dan Saskia Melihat Teman-temannya Pingsan dan Hanyut, Semua Hanya Menangis

"Itu karena hujan cukup deras di wilayah Kabupaten Sumedang, juga aliran Sungai Cikeruh dan Sungai Citarik yang di Cimanggung. Jadi air meluap dan tidak tertampung," kata Yedi, Jumat malam.

Tiga kecamatan yang diterjang banjir meliputi Kecamatan Cimanggung, Sumedang Utara, dan Kecamatan Jatinangor.

BACA JUGA: Lahan Makam di Bogor Longsor, 10 Mayat Hanyut

Menurutnya, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Jatinangor dengan ketinggian hingga mencapai dua meter. Sedangkan di Kecamatan Cimanggung permukaan banjir setinggi 1,5 meter dan di Kecamatan Sumedang Utara mencapai satu meter.

Sejauh ini, pihak BPBD Kabupaten Sumedang mencatat ada 45 kepala keluarga dan 155 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Cimanggung. Kemudian di Kecamatan Sumedang Utara banjir berdampak terhadap satu masjid dan 28 unit rumah warga.

BACA JUGA: Kami Semua Berdoa, Tak Ada Lagi Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman

"Untuk yang di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, saat ini masih dalam pendataan," katanya.

Saat ini menurutnya, pihak BPBD masih melakukan proses evakuasi terhadap warga di Kecamatan Jatinangor. Untuk di dua kecamatan lainnya, kata dia, proses evakuasi sudah selesai.

Sementara itu, Ikbal Gozali, salah seorang warga Sumedang mengatakan, banjir di Kecamatan Jatinangor memutus akses jalan raya. Akibatnya, dirinya perlu melalui jalur alternatif lain yang memakan waktu lebih lama.

"Pengendara mobil tidak bisa lewat dan harus putar arah dari Jatinangor ke Desa Sayang, akibatnya memakan waktu yang lama karena harus putar arah," kata Ikbal. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler