jpnn.com - JAKARTA - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta berimbas kepada volume sampah di ibu kota. Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat kenaikan volume sampah sekitar 2.000 ton per hari.
"Ada peningkatan. Biasanya 5.800 ton per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin saat dihubungi wartawan, Minggu (20/1) pagi.
BACA JUGA: 30.784 Jiwa jadi Pengungsi Banjir Jakarta
Menurut Unu, peningkatan volume sampah memang biasa terjadi saat banjir. Pasalnya, warga kerap spontan membuang barang ke jalan karena stres menghadapi banjir.
Sampah yang berceceran kebanyakan barang-barang furnitur seperti jok kursi, kasur maupun buku-buku yang basah karena banjir. Kenaikan volume sampah rumah tangga yang dibuang warga ke aliran kali dan jalan dapat dilihat di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Tetap Kebanjiran Meski Curah Hujan Alami Penurunan
"Bisa dilihat di Pintu Air Manggarai. Itu meningkat dari normal. Kita lakukan terus penanganan. Kita pantau terus," ujarnya.
Padahal, sambung Unu, setiap malam pihaknya sudah menyiapkan truk kontainer pengangkut sampah di titik-titik lokasi terdampak banjir. Ia pun menghimbau masyarakat untuk membuang sampah ke truk sampah yang telah disediakan.
BACA JUGA: Banjir Bukan Hanya Dosa Jokowi
"Kita sudah siapkan kontainer saat malam hari, mereka harusnya buang ke situ, jangan buang pas di jam-jam padat. Misalnya buang di atas jam 10 malam," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Jadi Mainan Mengasyikkan Bagi Anak-anak Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi