Banjir, Warga Masih Mengungsi

Perusahaan Liburkan Karyawan, Pengungsi Diserang Penyakit

Minggu, 13 Maret 2011 – 05:03 WIB

CIREBON - Hujan lebat yang  mengakibatkan banjir hampir di wilayah kota dan kabupaten Cirebon, membuat warga terpaksa memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga yang jauh dari banjir atau menempati tempat yang disediakan bagi para pengungsi

Dari pantauan Radar Cirebon (Group JPNN), wilayah kota yang mengalami banjir cukup parah salahsatunya di Kampung Karanganom, Kecamatan Lemahwungkuk, Kelurahan Pegambiran

BACA JUGA: Pesawat Cessna Tergelincir Saat Lepas Landas

Pasalnya, Jalan raya dipersimpangan Tiga Berlian, Jl Kalijaga, ikut terendam banjir dan belum surut hingga pukul satu siang, bahkan sebanyak delapan RT yang persis berada di belakangnya masih terendam banjir dengan ketinggian 70-80 cm hingga pukul empat sore.

PT Teja Berlian dan beberapa pabrik pun terpaksa meliburkan karyawannya secara mendadak, karena banjir merendam tempat kerja mereka, begitu juga dengan SDN 1, 2, 3 Karanganom, tidak ada aktivitas belajar mengajar karena ketiga sekolah terendam banjir hingga siang hari.

Ketua RT 3, Kampung Karanganom, Murba yang rumahnya ikut terendam banjir, menjelaskan banjir besar terakhir kali terjadi tahun 80-an, namun tidak sampai masuk ke rumah warga dan airnya pun cepat surut, karena banjir berasal dari air hujan saja


“Mungkin air baru bisa surut besok pagi, karena di sini cuma ada satu saluran air dan itupun kecil, sehingga debit luapan air Sungai Kalijaga dan Cikalong yang masuk tidak bisa dikeluarkan sekaligus, ini yang mengakibatkan lamanya air surut, ya semoga saja tidak ada hujan lagi,” kata Murba, Sabtu (12/3)

BACA JUGA: Kesaksian Urang Awak Saat Gempa



Sementara itu, beberapa warga memanfaatkan Baperkam setempat untuk pengungsian dan berobat, karena tanggap darurat langsung dilakukan oleh Puskesmas Pegambiran sejak malam hari
“Kami sudah stanby sejak malam, namanya juga banjir, pengungsi cepat terserang pusing, demam juga sakit perut, selain kami membuka posko di Baperkam, puskesmas sendiri buka 24 jam untuk pelayanan warga,”tutur Kepala Puskesmas Pegambiran, Eha Julaeha.

Pemandangan miris terlihat di satu sudut Baperkam, seorang bayi yang baru satu bulan dalam gendongan seorang warga

BACA JUGA: Tak Pengaruhi Lempengan Mentawai

Bayi malang tersebut merupakan bayi yang pernah dibuang oleh ibunya di terminal, dan kali ini sang nenek tidak sanggup untuk merawatnya, sehingga warga sekitar terpaksa ikut mengurus si bayi yang belum diberi nama tersebut.

“Kami terpaksa menyediakan tempat seadanya bagi warga yang rumahnya masih terendam banjir, setidaknya di sini ada tim medis yang berjaga kalau ada apa-apa, bantuan pun masih terbatas, selain pengobatan kami juga membagikan nasi bungkus, agar perut mereka tidak kosong,”tutur Kepala RW 8 Karanganom(tta)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Misionaris Tergelincir di Bandara Mulia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler