jpnn.com, JAKARTA - Sektor konsumer masih menjadi andalan perbankan untuk meraih laba.
Perbankan meyakini sektor tersebut cukup prospektif.
BACA JUGA: Ikut Sindikasi LRT, BCA Siapkan Rp 2 Triliun
Sebab, kebutuhan konsumer masih akan terus berjalan kendati isu menurunnya daya beli masih menyeruak.
Presiden Direktur (Presdir) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menuturkan, pihaknya memandang sektor konsumer masih cukup prospektif.
BACA JUGA: Minat Menabung Rendah, Warga Kawasan Timur Indonesia Lebih Suka Belanja
’’Konsumer pasti akan tetap bagus, ya. Sebetulnya, bunga kartu kredit kita sudah turun, tapi justru itu bisa menambah basis nasabah. Semakin banyak orang yang tertarik belanja dengan kartu kredit,” ujarnya, Senin (31/7).
Pada semester pertama 2017, transaksi kartu kredit BCA tumbuh 18,4 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 11,13 triliun.
BACA JUGA: Telkomsel dan BCA Fokus ke Customer Experience
Kredit konsumer BCA pun mengalami pertumbuhan sebesar 18,4 persen menjadi Rp 124,54 triliun.
Realisasi laba bersih yang sebesar Rp 10,5 triliun telah mencatat kenaikan sepuluh persen ditopang oleh kinerja kredit korporasi dan konsumer.
Menurut Jahja, permintaan kartu kredit akan terus tumbuh.
Selain itu, permintaan kredit kendaraan bermotor (KKB) berpotensi naik seiring banyaknya ajang pameran otomotif.
Model-model mobil baru juga segera diperkenalkan sehingga bisa menarik minat masyarakat untuk mengajukan KKB.
Sementara itu, Presdir PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor M. Siahaan menjelaskan, konsumer menjadi harapan perseroan selain kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Menurut Tigor, peluang pertumbuhan sektor konsumer cukup besar.
’’KPR (kredit pemilikan rumah) kami bersaing, baik dari sisi bunga maupun prosesnya. Untuk klien di sektor properti dan konstruksi yang punya track record bagus, itu juga memengaruhi mortgage yang terus tumbuh,” katanya.
Emiten berkode saham BNGA tersebut mencetak kenaikan laba 87,5 persen menjadi Rp 1,38 triliun.
CIMB Niaga menyalurkan kredit bruto Rp 180,25 triliun atau tumbuh 2,8 persen.
Dari total penyaluran kredit itu, kredit konsumer tercatat sebesar Rp 50,43 triliun, meningkat 28 persen dari total penyaluran kredit.
Tigor mengungkapkan, saat ini nasabah tengah membutuhkan penyaluran KPR yang memadai dengan proses yang cepat.
Cara CIMB Niaga mendongkrak produk tersebut, memilih mitra developer yang mempunyai kinerja yang baik dengan proyek-proyek bernilai besar.
Menurut Tigor, permintaan KPR ke depan masih akan tumbuh sehingga perseroan bisa fokus menopang kinerja dari penyaluran KPR. (rin/c20/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Kredit Belum Sesuai Harapan Perbankan
Redaktur & Reporter : Ragil