Bank Diminta Tingkatkan Pengamanan ATM

Selasa, 19 September 2017 – 08:27 WIB
Antrean di ATM. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Manajemen perbankan diingatkan agar jangan sampai mengabaikan keamanan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki.

Hal ini terkait terungkapnya pelaku pembololan ATM yang melibatkan jaringan warga negara Bulgaria.

BACA JUGA: Gara-Gara Kasus First Travel, Jokowi Diminta Tunda Pelantikan Dubes

Pelaksana Tugas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Hj Aprillah HS mengatakan, perkembangan teknologi yang pesat saat ini dinilai menjadi peluang besar setiap oknum untuk melakukan kriminalitas di mesin ATM.

Seperti praktik skimming (pembobolan rekening menggunakan data nasabah yang telah direkam) oleh pelaku kejahatan.

BACA JUGA: Kegiatan First Travel Dihentikan, Ini Kewajibannya kepada Calon Jemaah Umrah

“Semua perbankan sudah semestinya melakukan pengawasan lebih ketat di setiap mesin ATM dan memperkuat sistim keamanannya,” kata Aprillah, Senin kemarin (18/9).

Aprillah meminta agar seluruh industri perbankan melakukan pengamanan di setiap mesin ATM yang ada.

BACA JUGA: OJK Hentikan Kegiatan 11 Perusahaan Investasi, Salah Satunya First Travel

Salah satunya dengan melakukan pengawasan dan patroli sebagaimana yang sudah diterapkan oleh Bank BRI. Selain itu, industri perbankan juga perlu memperkuat sistem teknologi informasinya.

“Perbankkan perlu lebih aktif melakukan kontrol terhadap ATM yang dimiliki,” ucap Aprillah.

Menurut Aprillah, keamanan transaksi menggunakan kartu ATM harus dijamin oleh industri perbankan dalam rangka memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah.

Oleh karena itu, keamanan mesin ATM menjadi hal utama selain lokasi penempatan mesin ATM di tempat keramaian dan tidak di tempat yang sepi dari pemukiman.

Jika mesin ATM berlokasi di tempat sepi permukiman penduduk, maka bisa saja pihak perbankan merelokasi mesin ATM tersebut sesuai standarisasi.

“Selain lokasi mesin ATM di tempat keramaian penduduk demi keamanan, juga pertimbangan lokasi guna memudahkan akses masyarakat,” ujarnya.

Pihak OJK Provinsi NTB terus mendorong lembaga perbankan melakukan pengawasan dan monitoring mesin ATM secara periodik sehingga aksi skiming ataupun kriminalitas lainnya dapat ditekan.

Kontrol rutin memang sudah dilakukan perbankkan untuk memberikan rasa nyaman bagi nasabah, namun perlu untuk terus ditingkatkan.

“Kita juga minta masyarakat agar lebih aktif melaporkan setiap kejadian mencurigakan yang terjadi di mesin ATM sehingga bisa diatasi oleh aparat keamanan. Begitu juga bagi nasabah sebaiknya rutin mengganti pin kartu ATM,” imbau April.

Sebelumnya, Pimpinan BRI Cabang Mataram, Mohammad Harsono menuturkan bahwa percobaan pembobolan mesin ATM oleh pelaku sudah diendus sejak tanggal 2 Agustus 2017 lalu.

"Kami sudah mengetahui rencana pembobolan mesin ATM sejak 2 Agustus melalui CCTV yang terpasang di ATM," kata Harsono.

Ia mengatakan, percobaan pembobolan mesin ATM Bank BRI oleh pelaku yang berasal dari Bulgaria tersebut berkat kerja Tim Patroli Mesin ATM yang dibentuk langsung oleh Bank BRI Mataram sejak Januari 2017.

"Mesin skimer yang dipasang oleh pelaku itu langsung diketahui dan dibuka oleh petugas Tim Patroli mesin ATM Bank BRI," jelas Harsono. (luk)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Spin Off Bank Jatim Syariah Terganjal


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler