jpnn.com, JAKARTA - Bank Dunia atau World Bank melaporkan sektor pertanian selama ini konsisten menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan ekstrem di tanah air.
Pendapatan pertanian secara perlahan tapi pasti telah mengurai angka kemiskinan di wilayah pedesaan.
BACA JUGA: Tindaklanjuti Diplomasi di AS, Bank Dunia Temui Gubernur Bali
"Sektor pertanian dan jasa dengan nilai tambah rendah (NT rendah) tetap menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan," demikian Bank Dunia menuliskan dalam laporan bertajuk Indonesia Poverty Assessment.
Meski demikian, laporan tersebut mengungkap perubahan iklim atau cuaca ekstrem bisa menjadi ancaman kemiskinan berikutnya.
BACA JUGA: Genjot Pemulihan Ekonomi, Tetangga Indonesia Ini Tambah Utang ke Bank Dunia
Dampak perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi tingkat keparahan guncangan alam dan bisa menjebak rumah tangga menjadi miskin.
"Sebagian besar subsidi BBM berkontribusi terhadap emisi GRK yang lebih tinggi. Juga pembelanjaan dua hingga tiga persen dari PDB untuk pertanian yang sebagian besar subsidi produksi pertanian," jelasnya.
BACA JUGA: The Apurva Kempinski Bali Meluncurkan Program Baru untuk Mendukung Sektor Pertanian
Country Director World Bank untuk Indonesia, Satu Kahkonen mengatakan Indonesia berhasil mencapai tujuannya dalam memberantas kemiskinan ekstrem ketika angkanya mencapai 1,5 persen pada tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan perlindungan sosial merupakan dua aspek penting yang berkontribusi besar pada kemajuan tersebut.
"Indonesia sekarang dapat menetapkan sasaran yang lebih tinggi untuk meningkatkan kehidupan sepertiga penduduknya yang secara ekonomi masih tidak aman," katanya.
Kendati demikian, menurut Satu, guncangan krisis dunia seperti Covid telah mengancam kemajuan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurut dia, pandemi mendorong perekonomian Indonesia ke dalam resesi meski dua tahun berikutnya perekonomian pulih kembali.
"Pemerintah dengan cepat meningkatkan bantuan sosial, menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan meningkatkan produktivitas," kata Satu. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Pertanian dan Usaha Mikro Perlu Dukungan Kebijakan dan Anggaran
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian