Genjot Pemulihan Ekonomi, Tetangga Indonesia Ini Tambah Utang ke Bank Dunia

Rabu, 01 Februari 2023 – 20:41 WIB
Bank Dunia setuju mengucurkan dana utang sebesar USD 600 juta kepada tetangga Indonesia ini. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MANILA - Utang luar negeri Filipina bertambah setelah Bank Dunia setuju mengucurkan pinjaman senilai USD 600 juta (Rp 8,9 triliun) untuk membantu upaya pemulihan ekonomi di negara tetangga Indonesia itu, serta meningkatkan resiliensi sektor keuangannya.

Data 2022 menyebutkan Filipina memiliki utang eksternal dengan nilai total sebesar USD 75,60 miliar (Rp 1.131,9 triliun), sekitar satu pertujuh dari nilai tanggungan Indonesia.

BACA JUGA: Kabar Baik dari BI soal Utang Luar Negeri Indonesia

Menurut Bank Dunia, dana talangan terbaru ini akan disalurkan untuk memperkuat stabilitas sektor keuangannya, memperluas inklusi keuangan dan meningkatkan keuangan risiko bencana, kata bank multilateral itu dalam sebuah pernyataan.

“Inklusi keuangan dapat menjadi faktor kunci untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan memperkuat pemulihan dari pandemi,” kata Ndiamé Diop, direktur negara Bank Dunia untuk Brunei, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

BACA JUGA: Indonesia Bisa Terbebas dari Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Tahun 2040, Utang Luar Negeri Kuncinya

Hanya setengah dari warga Filipina berusia 15 tahun ke atas yang memiliki rekening transaksi dengan lembaga keuangan, di bawah rata-rata regional Asia Timur dan Pasifik sebesar 80%, menurut data Bank Dunia.

Bank sentral Filipina menargetkan 70% orang dewasa menjadi pemegang rekening bank pada tahun ini.

BACA JUGA: Utang Negara Masih Sebegini, Turun sih, tetapi

Bank Dunia mengatakan pinjaman itu juga bertujuan untuk mengembangkan pasar asuransi bencana di Filipina untuk mencegah orang jatuh miskin setelah bencana alam.

Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, dilanda rata-rata 20 badai tropis setiap tahun yang menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang yang mematikan, serta merusak tanaman dan infrastruktur. Ia juga rentan terhadap gempa bumi karena berada di "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler