Bank Jabar-Banten Bidik Kredit Rp 30 Triliun

Selasa, 02 Agustus 2011 – 02:52 WIB

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) optimistis penyaluran kredit hingga akhir tahun mampu menembus Rp 30 triliunLebih dari separuhnya sudah diraih pada semester I 2011.

Direktur Utama BJBR Bien Subiantoro mengungkapkan hingga semester I 2011 realisasi penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp 26,6 triliun atau tumbuh 24,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 21,45 triliun

BACA JUGA: IIMS Jual 10 Ribu Unit, Transaksi Rp 3 Triliun

"Kami memeroyeksikan kredit sepanjang tahun ini bisa tumbuh antara 22 persen sampai 27 persen
Artinya, outstanding di akhir tahun bisa tembus Rp 30 triliun," ungkapnya di Jakarta, senin (1/8).

Salah satu strategi yang dilakukan perseroan dalam upaya menggenjot penyaluran pinjaman ialah dengan membuat sentra kredit di sejumlah cabang agar lebih fokus sekaligus meminimalisasi risiko

BACA JUGA: Jawa Pos Raih Gelar Koran Terbaik Dunia

Pendirian sentra kredit yang dimaksud, saat ini masih dalam proses pemetaan, termasuk memilih cabang mana saja yang akan memiliki sentra kredit


Di sentra tersebut nantinya antara lain akan menyalurkan pinjaman konsumer dan produktif

BACA JUGA: Operator Terus Perbesar Infrastruktur Data

Pinjaman konsumer mencakup antara lain kredit pemilikan rumah (KPR)Sedangkan kredit produktif, menurutnya, mencakup pinjaman untuk usaha mikro kecil menengah dan korporasi

"Sejauh ini rasio kredit terhadap simpanan (Non-performing Loan/NPL) pinjaman konsumer cukup terkendali, namun pertumbuhannya sudah melandaiMaka kami memilih mengintensifkan KPR karena selama ini belum tergarap secara maksimal," paparnya.

Bien mengatakan rencana mengintensifkan KPR merupakan upaya diversifikasi pinjaman konsumer yang selama ini lebih banyak untuk pegawai negeri sipil (PNS)Di sisi lain, ujarnya, penyaluran kredit untuk korporasi prospeknya masih terhitung cerahPerseroan sendiri telah memberikan kredit korporasi antara lain untuk Adira Finance senilai Rp250 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp250 miliar, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp200 miliar.

"Debitur-debitur tersebut sejauh ini terlihat cukup baik, misalnya dilihat dari NPL-nya," ucapnya.

Per semester I 2011 BJBR mencatat laba sebelum pajak senilai Rp 728,64 miliar atau tumbuh 0,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 728,35 miliarTotal aset perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 49,32 triliun atau tumbuh 22,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,23 triliun.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Diprediksi Masih Fluktuatif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler