jpnn.com - SURABAYA - PT Bank Jatim Tbk (BJTM) berupaya menurunkan rasio non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah. Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto menyatakan, upaya meningkatkan kualitas kredit tersebut merupakan tugas berat yang harus dituntaskan perseroan.
“Ini bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan,” katanya di sela-sela rapat umum pemegang saham (RUPS) BJTM di Surabaya, Rabu (26/3).
BACA JUGA: Ponsel Lokal Tekan Komponen Impor
Dalam laporan keuangan 2013, rasio NPL BJTM mencapai 3,44 persen. “Kami menargetkan penurunan rasio NPL tahun di bawah tiga persen,” ujarnya.
Pemprov Jatim sebagai pemegang saham pengendali juga menekankan pentingnya perseroan menjaga rasio NPL. Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan, BJTM akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
BACA JUGA: Pelindo III Dan Konsorsium Berhasil Benahi Jalan Menuju Pelabuhan
“Kalau tidak berhati-hati dalam memberikan KUR (kredit usaha rakyat), nanti uang yang dipinjamkan tidak bisa kembali. Kalau sudah begitu, nanti NPL-nya tinggi,” katanya.
Di sisi lain, potensi Banyuwangi semakin berkilau. Di sela-sela RUPS kemarin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa saat ini makin banyak investor yang melirik kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut.
BACA JUGA: Indosat dan Danamon Sinergikan Layanan Perbankan dengan Telekomunikasi
Investasi yang masuk ke Banyuwangi tahun lalu mencapai Rp 3,4 Triliun. “Angka itu naik sekitar 175 persen dari tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun,” sebutnya.(dee/c18/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbang di Halim, Garuda Masih Tunggu Izin TNI-AU
Redaktur : Tim Redaksi