jpnn.com - SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) segera jadi bank administrator rekening dana nasabah (RDN). Saat ini, manajemen sedang menunggu persetujuan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Sementara itu, koordinasi dengan self regulatory organization (SRO) yang lain seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan sejak pekan ke-3 April 2016.
’’Kami sudah kirim surat pengajuan dan sekarang masih dicek di KSEI. Finalisasinya kapan, itu tergantung KSEI,’’ kata Corporate Secretary Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kemarin (25/8).
BACA JUGA: Indonesia Berpotensi Jadi Pasar Online Terbesar
Bank Jatim memang baru mendapat statement ’’dalam proses’’ dari KSEI. Jika nanti KSEI menyetujui pengajuan tersebut, emiten berkode saham BJTM itu masih harus melaporkannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank Jatim juga harus lulus tes di bidang IT untuk menjadi pengelola RDN. ’’Jadi tidak berarti kalau disetujui terus bisa langsung running. Kami di OJK masih ada tes security firewall-nya dulu,’’ ungkap Ferdi.
BACA JUGA: Tiongkok Merajalela, Produsen Baja Indonesia Ogah Ekspor ke Vietnam
Dia menargetkan Bank Jatim bisa mengelola RDN pada awal tahun depan. Sebab, dia memperkirakan tahun ini merupakan waktu untuk pengajuan berbagai macam ujian dari regulator.
Bank Jatim, lanjut Ferdi, berpotensi mengelola RDN dari transaksi ekspor dan impor di pelabuhan. Setiap tahun, nilai transaksi tersebut bisa mencapai Rp 4 triliun dengan perkiraan endapan dana 10–15 persen dari jumlah itu.
BACA JUGA: Perum Perhutani Punya Dirut Baru
Selain itu, Bank Jatim akan memperbanyak instrumen investasi yang bisa mendongkrak pengelolaan dana dari jasa administrasi RDN. ’’Kami bikin reksa dana dan lain-lain. Jadi, kami mix itu instrumennya,’’ tuturnya.
Saham Bank Jatim (BJTM) kemarin naik 0,81 persen menjadi Rp 620 per lembar.
Dirut PT KSEI Friderica Widyasari Dewi menyatakan, Bank Jatim adalah satu-satunya bank pembangunan daerah (BPD) yang diincar regulator untuk menjadi bank administrator RDN.
’’Bank Jatim kan emiten besar. Selain itu, potensi investor di Jatim juga banyak, yakni 15 persen dari total jumlah investor,’’ ucapnya.
Perempuan yang kerap disapa Kiki tersebut mengungkapkan, salah satu syarat penting untuk menjadi administrator RDN adalah sistem IT yang harus terhubung ke bursa dan SRO yang lain.
Soal kapan pengesahan Bank Jatim menjadi administrator, itu bergantung pada kemampuan Bank Jatim dalam menyiapkan infrastruktur IT yang kukuh. ’’Selain itu, kami memerhatikan operasi dan kesiapan SDM pemohon (Bank Jatim, Red),’’ ujarnya. (rin/c5/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Makin Melemah, BI Anggap tak Ada Masalah
Redaktur : Tim Redaksi