Bank Mandiri akan Lepas Obligasi Rekap Rp 55 T

Kamis, 31 Maret 2011 – 19:41 WIB
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) siap melepas obligasi rekapnya senilai Rp 55 triliunDana tersebut bisa digunakan untuk pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi perusahaan jasa keuangan

BACA JUGA: LG Pimpin Pasar Elektronik

Rencana tersebut  disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini usai paparan kinerja 2010 di Jakarta, Rabu (30/3).

"Kalau memang ada investor yang tertarik kita siap untuk melepas obligasi rekap yang masuk ke dalam kriteria tradable
Kita akan jual kalau ada yang berminat, diharapkan ini bisa untuk mendukung pertumbuhan anorganik," kata Zulkifli.

Tetapi, Zulkifli juga menuturkan, ia masih menunggu skema yang jelas dari Menteri Keuangan terkait penjualan obligasi rekap tersebut

BACA JUGA: Pembatasan BBM Batal, Sales Mobil Catat Rekor

Apakah obligasi rekap tersebut digunakan untuk mengakuisisi PT Danareksa dan PT Bank Mutiara Tbk, Zulkifli mengatakan hal tersebut masih harus dikaji lebih jauh
"Belum pernah ada kajian ke arah situ dan kita belum bahas secara internal," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Treasury, International and Special Asset Management Thomas Arifin menjelaskan obligasi rekap Mandiri yang tradable mencapai Rp 55 triliun

BACA JUGA: Maskapai Hapus Tiket Promosi

"Jumlahnya yang tradable sekitar Rp 55 triliun," ujarnyaIa juga mengatakan, untuk penjualannya masih harus menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan.

Isu yang beredar selama ini menyebutkan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berniat mengincar salah satu dari dua perusahaan BUMN yang bergerak di insititusi keuangan yaitu PT Bahana Securities dan PT Danareksa SecuritiesJika Mandiri berniat menjual obligasi rekap terlebih dahulu, BNI bermimpi untuk 'tukar guling' salah satu perusahaan tersebut dengan obligasi rekap senilai Rp 17 triliun.

Yang jelas, Bank Mandiri juga mengincar pertumbuhan aset hingga Rp 500 triliun tahun iniSelama 2010, aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 449,8 triliun"Tahun kemarin saja dengan kredit tumbuh 24 persen aset bertambah Rp 46 triliunNah, kalau pada 2011 ini tumbuh 20 persen maka kemungkinan mencapai angka itu (Rp 500 triliun) sangat ada," papar Zulkifli.

Zulkifli juga menegaskan target Bank Mandiri sendiri bukan hanya mengembangkan aset saja, melainkan juga menjadi bank dengan market caps mencapai Rp 225 triliun"Kita mementingkan kualitasDimana, kita ingin market caps mencapai Rp 225 triliun, saat ini dengan harga saham Rp 6.500 market caps tepat pada hari ini menembus Rp 150 triliun," ucapnya.

Zulkifli menambahkan, selama 2010-2014 Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit bisa terus tumbuh pada kisaran 20-22 persenLebih lanjut Zulkifli mengatakan selama 2010 Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 9,21 triliun atau meningkat 28,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,15 triliun.

Pendapatan bunga Bank Mandiri sampai akhir tahun 2010 sebesar Rp 34,95 triliun, meningkat 7,2 persen dari 2009 sebesar Rp 32,59 triliunSedangkan beban bunga tercatat turun sebesar 5,9 persen menjadi Rp 14,88 triliun dari 2009 sebesar Rp 15,82 triliun.

Sedangkan pendapatan bunga ditopang pertumbuhan kredit sebesar 24 persen menjadi Rp 246,2 triliun pada 2010 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 198,5 triliun.

"Dengan demikian, pendapatan bunga bersih (NII) tercatat Rp 20,07 triliun pada tahun 2010, naik 28 persen dibanding 2009 sebesar Rp 16,8 triliunJadi selain dari peningkatan NII, juga dari perolehan laba dari anak-anak perusahaan yang mencapai Rp 1,11 triliun," kata Zulkifli.

Bank Mandiri memiliki lima anak usaha, antara lain, Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, AXA Mandiri, Bank Sinar Harapan Bali dan Mandiri Tunas Finance"Disamping itu kami juga mampu meningkatkan perolehan fee based income, sebesar 53,9 persen dari Rp 5,66 triliun menjadi Rp 8,72 triliun," tandas Zulkifli.

Selain itu, Bank Mandiri menyatakan hanya menyetor giro wajib minimum (GWM) tambahan sebesar Rp 2 triliun dari dana yang disiapkan sebesar Rp 3 triliun terkait kebijakan LDR-GWM yang diberlakukan Bank Indonesia (BI).

Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan alias LDR bank Mandiri telah mencapai 72 persen atau hanya kurang sebesar 6 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan BI di level 78 persen-100 persen"Jadi LDR kita per Februari itu sekitar 71-72 persen, jadi kurang 6 persenNah kalau dihitung-hitung jadi sekitar Rp 2 triliun untuk tambahan GWM," timpal Direktur Strategi dan Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansyuri.

Dikatakan Pahala, Per Desember 2010 sendiri LDR Bank Mandiri berada di posisi 67,58 persen, dari total penyaluran kredit sebesar Rp 246,20 triliun dan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 362,21 triliun. (max)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BEI Kurung Emiten Delisting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler