jpnn.com - JAKARTA-Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan senilai total Rp 1,7 triliun dan USD 230 juta kepada PT Bukit Asam Tbk untuk membantu membiayai pengembangan bisnis perseroan.
Dari nilai pembiayaan tersebut, sebesar USD 100 juta berskema pinjaman fasilitas khusus untuk membiayai belanja modal.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Butuh Alokasi Gas Baru
Sedangkan kredit USD 130 juta adalah pinjaman treasury line untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas dalam operasional perusahaan.
Selanjutnya, fasilitas Supplier Financing Rp 700 miliar dan fasilitas Trust Receipt Non LC sebesar Rp 700 miliar dimaksudkan untuk memperlancar proses pembayaran kepada supplier Bukit Asam.
BACA JUGA: Sampoerna Gandeng Ritel Modern untuk Tepis Perokok Anak
Serta, fasilitas Invoice Financing Rp 300 miliar untuk mempercepat penerimaan hasil penjualan batubara Bukit Asam.
Menurut SEVP Bank Mandiri Alexandra Askandar, kerja sama tersebut merupakan implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi dan infrastruktur serta penciptaan kemandirian ekonomi.
BACA JUGA: Kelonggaran Uang Muka Pancing Pembeli Rumah Pertama
Seperti pada fasilitas kredit berskema supplier financing, di mana terdapat BUMN yang menjadi penyuplai kebutuhan infrastruktur Bukit Asam yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero).
”Pembiayaan ini membuktikan komitmen kuat kami untuk mendukung pertumbuhan industri strategis dalam negeri, seperti sektor pertambangan, agar mampu memenuhi kebutuhan domestik ataupun pasar luar negeri,” imbuh Direktur Keuangan Bukit Asam Achmad Sudarto.
Hingga November 2016, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor pertambangan mencapai Rp 13,8 triliun, tumbuh 20,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produsen Baja Ancang-Ancang Ekspansi
Redaktur : Tim Redaksi