58.274 Unit Rusun Masuk Pasar

Jumat, 12 September 2008 – 10:57 WIB
JAKARTA – Minat pengembang untuk membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terus meningkatHingga awal September, 164 proyek pembangunan rumah susun telah digarap dan akan diserahkan kepada pembeli mulai pertengahan 2009.

Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria menuturkan, 164 proyek tersebut merupakan bagian dari 189 pengembang yang telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) pembangunan rumah susun dengan pemerintah.

’’Realisasinya, 58.274 unit apartemen rakyat di 164 tower sudah masuk pasar

BACA JUGA: Dephub Pertimbangkan Tambah Jalur Penerbangan

Sisanya masih memproses perizinan,’’ ujarnya usai rapat evaluasi program rusun seribu menara di Kantor Wakil Presiden, Kamis  (11/9).

Teguh mengaku terdapat sejumlah kendala, terutama kenaikan harga material bangunan dan peraturan pendirian bangunan
Dalam rapat tersebut disepakati, pemerintah akan merundingkan kenaikan harga rumah susun atau kenaikan subsidi setelah rusun diserahterimakan

BACA JUGA: Bank Mandiri Kucurkan Pinjaman ke Petani Jagung

’’Sekarang fokus garap dulu proyeknya
Setelah selesai, kita bicara soal harga,’’ katanya menirukan komitmen Wapres Jusuf Kalla.

Kendala lain adalah rencana penerbitan peraturan gubernur pengetatan koefisien luas bangunan (KLB) rumah susun

BACA JUGA: BPK Audit Departemen ESDM

Yakni, dari semula satu hektare untuk 6 ribu orang menjadi satu hektare untuk empat ribu orangDengan pengetatan KLB, pengembang harus menambah luas tanah atau mengurangi luas bangunan, sehingga mengurangi keuntungan pengembang rusun.

Wagub DKI Jakarta Priyanto menuturkan, KLB yang terlalu besar membuat rusun menjadi kawasan kumuh yang padat pendudukSebab, standar daerah padat penduduk di Jakarta adalah seribu orang per hektare’’Perumnas Klender itu hanya 400 orang per hektare, tapi sudah terlihat sangat padatBagaimana kalau 6 ribu orang per hektare? Bagaimana kacaunya kalau terjadi kebakaran,’’ ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Wapres Jusuf Kalla memerintah Jamsostek untuk membangun 65 tower rusun di BatamTerdiri atas, 35 tower rusunami dan 30 tower rusunawaPembangunan dimulai awal Oktober dan akan selesai akhir 2009.

Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga menuturkan, rusunami diperuntukkan bagi pekerja anggota Jamsostek yang menetap di BatamJamsostek membantu memberikan pinjaman uang muka pembelian rusun dengan bunga 4 persen per tahunSementara itu, rusunawa akan disewakan kepada pekerja anggota Jamsostek yang hanya bermukim sementara’’Rusunawa sangat penting karena ada 235 ribu pekerja yang butuh permukiman sementara di Batam,’’ tegasnya.

Untuk rusunami, Jamsostek membangun 20 twin block dengan nilai Rp 12 miliar hingga Rp 15 miliar per twin blockSatu twin block dibangun di Muka Kuning, satu lagi dibangun di KabilSisanya dicari daerah lain’’Jamsostek sudah menyiapkan Rp 300 miliarTinggal menunggu persetujuan formal dari menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham Jamsostek,’’ jelas Hotbonar.

Terkait dengan pembangunan rusun di Cengkareng, Wapres Jusuf Kalla memutuskan persetujuan pemerintah untuk menurunkan nilai jual objek pajak (NJOP) tanah di Kemayoran dari Rp 4 juta menjadi Rp 1 juta per meter persegi.

Karena itu, Perum Perumnas akan membangun 64 twin block di atas lahan 56 hektare’’Lahan seluas 30 hektare sudah siapSisanya akan diselesaikan statusnya akhir tahun ini,’’ kata dia(noe/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemegang Polis Asuransi Syariah Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler