Bank Timur Tengah Siapkan USD 100 Juta

Untuk Beli Saham Bank Nasional

Senin, 23 Juni 2008 – 11:58 WIB
JAKARTA – Kinerja perbankan nasional masih menarik minat investor asingHal ini ditandai dengan rencana dua bank asal Timur Tengah untuk mengakuisisi saham perbankan nasional

BACA JUGA: Bank Genjot Dana Murah

Dua bank tersebut adalah Al-Barakah Islamic Bank asal Bahrain dan Emirates Islamic Bank, bank terbesar di Dubai.
    Keduanya menyiapkan dana tahap awal senilai USD 100 juta (sekitar Rp 930 miliar) untuk menunjukkan komitmen mereka
Masuknya bank-bank ini diharapkan menjadi tahap awal dari kepercayaan investor Timur Tengah menanamkan modalnya di Indonesia.
    Ketua HIPMI bidang Energi Erwin Aksa menjelaskan bahwa informasi mengenai rencana masuknya dua bank asal Timur Tengah tersebut didapatkannya dari hasil kunjungannya ke negara-negara Timur Tengah.
    “Untuk tahap awal mereka melirik bank nasional

BACA JUGA: Pertamina Minati Apexindo

Setelah itu mungkin akan dikonversi menjadi syariah,” ujarnya saat ditemui dikawasan Rasuna Jakarta akhir pekan lalu (21/6).
    Menurut Erwin, dengan langkah awal tersebut, selanjutnya diharapkan bisa masuk dan mendukung pembiayaan sektor riil
“Terutama untuk proyek-proyek senilai Rp 50-100 miliar ini kan banyak

BACA JUGA: Industri Asuransi Lirik Bancassurance

Kalau cari yang triliunan ya memang tidak banyak,” lanjutnya.
    Komitmen perbankan Timur Tengah untuk masuk ke sektor perbankan ini bukan yang pertama kalinyaSebelumnya Jordan Islamic Bank juga menyatakan ketertarikannya untuk melakukan ekspansi ke Indonesia.
    Namun, perbankan Timur Tengah masih menyoroti berbagai ketidakpastian disektor regulasi IndonesiaOleh karena itu, perbaikan disektor regulasi harus terus dilakukan“Aturan main di sektor syariah harus terus diperbaikiMasih banyak kelemahan,” paparnya.
    CEO Bosowa Corporation ini menambahkan bahwa upaya pemerintah untuk menarik investor-investor dari Timur Tengah ini juga masih kurangHal ini terlihat dari minimnya investasi Qatar di Indonesia.
    “Masuknya Qatar Telecom ke Indosat itu sesuatu yang positifTapi sektor telekomunikasi kita kan memang bagusOleh karena itu yang harus jadi target kita adalah pembiayaan sektor riil,” imbuhnya.
    Selama ini negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait memang tengah bergelimang likuiditas akibat kenaikan harga minyak yang sempat menembus USD 130 per barel
      Kelebihan likuiditas inilah yang harus dilihat sebagai peluang bagi negara-negara yang memerlukan dana untuk membiayai pembangunannyaSaat ini neraca perdagangan Indonesia dengan Qatar masih surplus USD 100 jutaDengan angka ekspor mencapai USD 146,362 juta dan impor USD 41,847juta.
      Komoditas-komoditas yang menjadi unggulan dari neraca perdagangan kedua belah pihak antara lain consumer goods, kertas dan furniture(iw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OPEC Tak Mau Tambah Produksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler