Bank Tutup, Loket Jalanan Ramai

Minggu, 27 Juli 2014 – 08:01 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Penukaran uang baru di pinggir jalan sedang ramai-ramainya dalam dua hari ini. Animo masyarakat masih sangat tinggi untuk menukarkan uang baru setelah bank tutup.

Polisi mewanti-wanti keramaian ini tak membuat masyarakat lalai dengan kemungkinan terjadinya kriminalitas.

BACA JUGA: Tak Boleh Dipakai Mudik, Mobdin Dikandangkan

Sabtu (26/7), polisi dari Satuan Pembinaan Masyarakat Polrestabes Surabaya mendatangi warga yang menyediakan jasa penukaran uang di sejumlah ruas jalan di Surabaya. Yakni, di Jalan Sikatan, Jalan Pahlawan, dan beberapa ruas jalan lain.

Dalam kesempatan tersebut, polisi meminta penjual dan pembeli berhati-hati terhadap kemungkinan adanya tindak pidana yang memanfaatkan keramaian itu. Misalnya, adanya uang palsu atau selisih uang yang ditukar terlalu banyak.

BACA JUGA: Kemenag Temukan Honorer Bodong Lengkapi Berkas

Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti mengatakan, sosialisasi itu dilakukan karena berdasar pantauan polisi jasa penukaran uang sangat ramai menjelang Lebaran.

Keramaian itu dikhawatirkan membuat masyarakat tidak teliti dan waspada terhadap tindak kriminalitas. ’’Kalau menukarnya banyak, jangan sampai jadi sasaran pelaku kejahatan,’’ katanya.

BACA JUGA: Sumedang Padat, Dialihkan ke Jalur Alternatif

Menurut dia, menjelang Lebaran ini, tidak sedikit warga yang menukarkan uang baru dalam jumlah besar. Kelihatannya, mereka tak sempat menukarkan uang di bank sampai akhirnya tutup. Karena itulah, masyarakat menyerbu jasa penukaran uang di pinggir jalan.

Mantan Kapolsek Pabean Cantian itu menambahkan, bukan hanya pembeli jasa yang waspada dan hati-hati.

Penjual jasa pun harus ekstrawaspada agar uang yang digunakan untuk menukar benar-benar asli. ’’Biasanya, kalau lagi ramai dan sibuk, mereka kurang teliti. Jangan sampai lah jadi korban,’’ ucapnya.

Sampai kemarin sore, belum ada laporan dari masyarakat yang tertipu oleh jasa penukaran uang baru. Kalau ada selisih, memang itu biasanya menjadi keuntungan penjual. Itu pun sudah diketahui pembeli jasa dan disepakati.

Selama ini, polisi sudah mengantisipasi kerawanan beredarnya uang palsu menjelang Lebaran. Salah satunya dengan sosialisasi kepada warga sejak jauh-jauh hari. Sebab, potensi adanya uang palsu sangat besar mengingat banyak warga yang membutuhkan uang baru. (eko/c17/end)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rampok Indomaret, Satu Pelaku Nyaris Dibakar Massa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler