Bantah Isu Ganjar-Mahfud akan Setop PKH dan Bansos, Atikoh Berbicara Soal KTP Sakti

Rabu, 17 Januari 2024 – 08:41 WIB
Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti saat berdialog dengan ibu-ibu Bamusi di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

jpnn.com - MANADO - Siti Atikoh Suprianti membantah Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menyetop Program Keluraga Harapan (PKH) dan bantuan sosial (bansos), serta program bantuan lainnya jika keduanya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden RI 2024. 

Istri Capres RI nomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo ini menyampaikan hal itu saat berdialog dengan ibu-ibu Bamusi di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1).

BACA JUGA: Bansos Bertujuan untuk Membantu Rakyat, Mohon Jangan Nyinyir!

Awalnya, Ketua Lingkungan Ternate Tanjung, Manado, Hastuti menyampaikan bahwa isu yang berembus di wilayahnya jika Ganjar Pranowo terpilih sebagai presiden akan menghapus program PKH, bansos, dan lain-lain.

Dia mengaku sempat emosi dan panas mendengar isu tidak benar tersebut beredar di lingkungannya.

BACA JUGA: Ganjar Teringat Momen Ngamuk di Jembatan Timbang Ketika Ditanya Soal Ini

Hastuti pun menyampaikan kepada warganya bahwa isu itu tidak benar.

Dia bahkan menyakini jika Ganjar terpilih sebagai presiden, segala bantuan bagi masyarakat akan ditambah.

BACA JUGA: Saat Atikoh Ganjar Ikut Hujan-hujanan Bersama Rakyat Sebelum Senam Ceria di Manado

Hastuti lantas meminta penjelasan kepada Atikoh mengenai isu itu.

Atikoh lalu menjelaskan isu bahwa PKH dan bansos dihentikan jika Ganjar terpilih adalah tidak benar.

Justru, kata dia, segala program bantuan bagi masyarakat akan ditingkatkan dan diintegrasikan melalui KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti).

“KIP, PKH, KIS, Bansos, Kartu Tani, bahkan sampai 10 mungkin ya yang menerima manfaat, ini akan dijadikan satu. Jadi, bukan bansos dan program-programnya dihilangkan, justru akan dioptimalkan, ditingkatkan, dan yang menerima itu yang benar-benar membutuhkan,” jelas Atikoh.

“Penerimanya itu mungkin tidak akan seperti kemarin, tidak tepat sasaran,” tambahnya.

Atikoh mengungkapkan bahwa dirinya kerap mendapat keluhan dari masyarakat soal tidak tepatnya program bantuan pemerintah.

“Banyak yang mengeluh ke saya, ‘Bu saya tidak mendapatkan PHK, padahal saya tidak mampu. Saya tidak mendapatkan KIS padahal saya tidak mampu, tidak mendapatkan kemanfaatan apapun’. Untuk petani, petani tidak mendapatkan pupuk subsidi padahal sangat membutuhkan,” ungkap Atikoh.

Maka dari itu, lanjut Atikoh, program KTP Sakti Ganjar-Mahfud akan mengintegrasikan data tunggal bagi penerima manfaat.

“Dengan KTP Sakti nanti datanya akan data tunggal, dan data terintegrasi, terupdate. Jadi, cukup satu kartu, jadi cukup KTP, pakai NIK, nanti penerima bisa menggunakan itu semua,” kata Atikoh Ganjar. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler