Bantah Koalisi Poros Tengah Sudah Bubar

Rabu, 19 Juli 2017 – 00:12 WIB
Bendera Parpol. Ilustrasi Foto: Puji Hartono/dok.JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Hingga saat ini peta perkoalisian partai politik jelang Pilgub NTB 2018 masih kabur, belum permanen. Juga belum ada kepastian siapa berpasangan dengan siapa.

Semua partai saling mengintip, menunggu partai lain memutuskan siapa kandidat yang diusung.

BACA JUGA: Sambut HUT ke-19 PKB, Perempuan Bangsa Gelaran Ekonomi Rakyat

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sadar dengan kondisi politik NTB yang dinamis itu. Partai dengan lima kursi di DPRD NTB ini ingin segera memecah kebuntuan koalisi dengan segera mengumumkan bakal calon yang akan diusung pada Pilgub NTB 2018.

“ Insyaallah Agustus akan kami umumkan calon yang direkomendasikan,’’ kata Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hardian Irfani seperti diberitakan Radar Lombok (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Program Agraria untuk Mengatasi Kemiskinan Banyak Kendala

PKB menginginkan semakin cepat calon diumumkan, semakin cepat calon itu bergerak. Termasuk juga semakin cepat memutuskan partai lain untuk diajak berkoalisi.

Walaupun sudah menyebar di publik, bahwa PKB merupakan salah satu koalisi poros tengah. Koalisi yang diisi PAN, PPP, Hanura, dan PKB ini sejak awal digadang-gadang akan merekomendasikan pasangan calon dalam Pilgub NTB 2018.

BACA JUGA: Gerindra Tegaskan Sikap Dukung Ahyar

Belakangan koalisi ini dikabarkan rontok. Apalagi setelah Ketua DPW PAN NTB H Muazim Akbar mengumumkan jika PAN mengusung H Ahyar Abduh – HM Qurais H Abidin.

Walaupun dibantah oleh para ketua partai poros tengah lainnya, PAN cukup memberikan dinamika dalam kelanjutan koalisi poros tengah ini. “Koalisi poros tengah masih jalan,’’ kata Hardian.

Masuk dalam koalisi poros tengah tidak menghalangi PKB untuk berkomunikasi dengan partai lainnya. PKB juga intens berkomunikasi dengan Golkar dan Gerindra.

Tidak sebatas komunikasi untuk Pilgub NTB, tapi juga Pilkada Lombok Timur, Pilkada Lombok Barat, dan Pilkada Kota Bima. Dengan perolehan 4 kursi di Lombok Timur dan 5 kursi di Lombok Barat, PKB memiliki nilai tawar yang kuat di para kandidat.

Sebelum mengumumkan nama yang akan direkomendasikan pada Pilgub NTB 2018, PKB terlebih dahulu mengundang semua pendaftar menyampaikan visi misi mereka. PKB rencananya akan mengundang mereka pada 26-27 Juli di Mataram.

Para kandidat bakal calon gubernur yang mendaftar di PKB adalah HM Suhaili, Ahyar Abduh, Prof. Farouk, Kolonel Rudy, Sunardi Ayub, Ahmad Rusni, HM Amin, Kiyai Zul.

Sementara bakal calon wakil gubernur yang mendaftar adalah Nurdin Ranggabarani, Mori Hanafi, Gde Sakti, dan Subuhunnuri.

PKB juga melakukan survei untuk mengukur popularitas dan elektabilitas para pelamar. Nantinya seluruh dokumen yang disyaratkan, hasil survei, penilaian penyampaikan visi mis, dan fit and proper test akan dijadikan pertimbangan dalam memutuskan siapa kandidat yang didukung.

“Tiga cagub dan cawagub yang akan disetor ke DPP,’’ katanya.

Sebagai partai yang akan merekomendasikan bakal calon, PKB juga intens membangun komunikasi. Tujuannya untuk memperlancar koaliasi. Sehingga ketika penguman kandidat yang direkomendasikan PKB sudah terbangun koalisi.

Untuk calon yang diusung, PKB memberikan prioritas pada kader mereka. Tapi kader itu harus memiliki popularitas, elektabilitas, ketokohan dan sejumlah syarat lainnya.

PKB tidak ingin menutup mata jika ternyata kader partai lain lebih potensial dibandingkan kader internal mereka. “Kami ingin menang,’’ tegas Hardian. (fat/r4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Pendaftaran, PKB Pasang Target Tinggi di Pilkada 2018


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pilgub NTB   PKB   Cagub  

Terpopuler