Bantah Pamor sebagai Kandidat Cagub Meredup

Rabu, 14 Juni 2017 – 00:12 WIB
Rektor Universitas Mataram Prof Ir H Sunarpi (tiga dari kiri). Foto: IVAN MARDIANSYAH/ LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Pamor Sunarpi sebagai kandidat bakal calon gubernur (bacagub) NTB mulai memudar.

Santer beredar jika Rektor Universitas Mataram itu batal maju menuju perhelatan Pilgub NTB 2018.

BACA JUGA: PKB Kantongi Lima Nama Bakal Cagub

Sebab, Sunarpi tidak lolos verifikasi pada salah satu partai politik tempatnya mendaftar bacagub.

“Tidak memudar, masih jalan terus ke masyarakat,” kata Sunarpi menanggapi kabar tersebut, seperti diberitakan Lombok Pos (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Inilah 12 Nama Dianggap Layak jadi Cagub

Perihal ia tidak lolos verifikasi pada salah satu partai politik, diakui dirinya memang sengaja tidak melengkapi persyaratan administrasi tersebut.

Sebab, ia melihat pendukungnya lebih menginginkan maju menggunakan jalur independen alias perseorangan.

BACA JUGA: Terdakwa Kasus Korupsi Tetap Ngotot Maju Pilgub

“Sehingga kita terus menunggu dukungan yang memang mengalir setiap harinya,” imbuhnya. “Pada saatnya nanti, saya sampaikan ke media,” tambah Sunarpi.

Sebelumnya Sunarpi getol memilih jalur partai politik menuju Pilgub NTB 2018. Namun dalam perjalanannya, Sunarpi ternyata mempersiapkan pula jalur independen. Artinya, Sunarpi sadar betul kansnya mendapat dukungan parpol tidaklah besar.

“Sehingga saya tidak mengenal istilah maju apalagi karena nafsu dan ambisi, yang ada itu melaksanakan amanah,” tambah Sunarpi.

Setelah melakukan diskusi cukup panjang antara keluarga beserta tim, maka cara yang paling akurat untuk membuktikan ada tidaknya amanah adalah dukungan riil dari masyarakat.

Yaitu, dukungan dalam bentuk fotokopi KTP yang disampaikan dengan ikhlas dan sukarela. “Cara ini yang paling pas dengan khittah perjuangan kami untuk mengharapkan keberkahan dan keridaan Allah SWT,” tuturnya.

Jika jumlah dukungan sangat signifikan dan memenuhi persyaratan pencalonan, maka dengan mudah pihaknya menyimpulkan keberadaan amanah tersebut.

Sebaliknya, jika tidak siginifikan maka ia bersyukur berarti tidak ada amanah yang harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.

“Jika ada, insya Allah, bismillah melaksanakan jihad fisabilillah menuju visi perjuangan NTB beriman, bertakwa, cerdas, dan sejahtera,” tutup Sunarpi. (ewi/r7)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Poros Tengah Pecah, Ini Indikasinya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler