jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, TB. Ace Hasan Syadzily menegaskan biaya penyelenggaran Munaslub Partai Golkar 2017 tidak berasal dari proyek tertentu seperti yang dituduhkan tersangka kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih.
“Saya tegaskan dalam pembiayaan Munaslub 2017 lalu tidak ada uang yang aneh-aneh. Semua dibiayai dari iuran anggota dari anggota Fraksi Golkar yang berikan sumbangan penyelenggaraan Munaslub,” kata Ace di Jakarta, Kamis (30/8).
BACA JUGA: Bantah Tudingan, Golkar Pastikan Punya Dana untuk Munaslub
Menurutnya, Golkar jugai juga memiliki uang kas partai untuk acara tersebut. Karena itu partainya membantah tudingan Eni.
"Tidak benar kalau biaya penyelenggaraan Munaslub 2017 itu berasal dari uang suap yang diperoleh Bu Eni. Kita harus tahu bahwa penyelenggaraan itu dibagi dua, ada SC dan OC. Kalau dalam pemberitaan dibilang uang suap itu dipergunakan SC untuk penginapan dan konsumsi itu salah besar, itu kan adanya di OC bukan di SC,” ungkapnya
BACA JUGA: Golkar Pastikan Tidak Ada Aliran Dana ke Munaslub
Ace mengatakan apa yang dikatakan Eni adalah pernyataan sepihak yang tidak memiliki dasar dan bukti apapun. Hal ini, kata dia, sudah dikonfirmasi kepada panitia Munaslub.
"Kami telah konfirmasi kepada Ketua OC Munaslub, Pak Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Pak Ibnu Munzir sebagai Ketua SC, bahwa keduanya tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Eni," sambungnya.
BACA JUGA: Ada Aliran Rasuah Proyek PLTU Riau-1 ke Munaslub Golkar
Ace menegaskan pula bahwa Partai Golkar yang kini dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berkomitmen terhadap gerakan anti-korupsi melalui tagline "Golkar Bersih".
Selain itu, lanjut Ace, Partai Golkar dalam pembiayaan setiap kegiatan organisasi selalu memakai dana dari sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Posisi Bu Eni sudah dinon-aktifkan sebagai pengurus, kita tunggu saja prosesnya. Sejauh ini kami berupaya untuk memilah persoalan itu, karena itu sebenarnya tindakan yang dilakukan Bu Eni secara pribadi bukan institusi partai. Karena kalau bertindak dalam institusi partai, harusnya masuk ke rekening partai, tapi ini kan tidak, makanya saya pastikan tidak benar. Apa lagi misalnya yang dilakukannya mengaku-ngaku atas nama partai padahal tidak, ini kan mengecewakan,” pungkasnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Dalami Peran Setya Novanto di Patgulipat PLTU Riau-1
Redaktur & Reporter : Natalia